"Bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur, tetapi dengan bersyukurlah yang akan menjadikan hidup kita bahagia. Itulah kunci kehidupan yang sementara saya perjuangkan."
Kadang saya menertawakan diri sendiri dan merasa lucu saat saya meneropong kehidupan. Karena hidup sebenarnya sederhana, hanya kita membuatnya jadi sulit. Yang mahal itu bukan  soal hidup, tapi soal gengsi. Yang rumit itu bukan hidup orang lain, tetapi soal diri sendiri. Jika dirimu sakit melihat mereka bahagia disitulah masalahnya.
Karena hidup anda bukan ditentukan oleh orang lain, jadi anda harus bisa membuat jalan hidup anda sendiri. Anda yang berhak memutuskan apa yang terbaik untuk anda termasuk memutuskan untuk bahagia dengan hudupmu.
Tujuan hidup adalah bahagia. Kebahagiaan membuatmu lebih berwarna. Bahagia membuamu tetap bertahan meski sering mengalami kegagalan dalam hidup.
Membawa kebahagiaan setiap waktu, dan dimanapun, sebenarnya anda sedang melawan hal-hal buruk dari orang lain yang ingin menjatuhkanmu. Jangan terkecoh dengan tampilan dan jangan layani mereka yang emosional karena semakin amarah tak terkontrol justru semskin menegaskan kelemahananya. Percayalah yang namanya emas, dia tetap emas, dimanapun ditempatkan.
Cobalah renungkan, "dihina tak mungkin jadi sampah, atau dipujipun tak akan jadi rembulan."
Kita semua tetap sama-sama manusia. Masing-masing dari kita memiliki cara dan perjuangan sendiri dalam usaha untuk mencintai diri sendiri. Kita pun memiliki sudut pandang sendiri mengenai definisi dari mencintai diri sendiri sebagai proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik. So, berjuanglah kawan dan jangan pernah menyerah.
Atambua.28.08.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H