Ada 2 pertanyaan mengawali permenungan kita hari ini; 1. Apakah anda mempunyai pengalaman pernah ditolak? 2. Bagaimana perasaan anda ketika di tolak?
Pengalaman ditolak entah dengan cara apapun, itu adalah pengalaman mengecewakan, bahkan menyakitkan. Sakit rasanya kalau ditolak. Psikolog Donna Dawson mengatakan; "Penolakan itu satu dari banyak perasaan terburuk yang dialami pria maupun wanita.
Hari ini, Yesus ditolak. Yang paling menyakitkan adalah  justru Ia ditolak di kampungnya sendiri. Ia ditolak oleh keluarganya sendiri, Ia ditolak di rumahnya sendiri. Bahasa yang sering kita gunakan adalah, Yesus ditolak oleh orang dalam.
*Di saat orang banyak takjub mendengar pengajaran-Yesus, justru orang-orang seasalnya menolak Dia dan mempertanyakan semua ajarnnya.
*Di saat orang banyak kagum, bangga dengan dirinya, justru orang-orang dekatnya, mencibirnya, memfitnahnya.
*Di saat orang berusaha mendekatinya, justru orang-orang dalam berusaha menjauhinya.
*Di saat orang lain menyapanya sebagai Putra Allah, pembawa keselamatan, justru orang2 dekatnya, melihatnya sebgaai anak kampung, dan berasal dari keluarga miskin.
Yesus hari ini ditolak. Penolakan Ini merupakan gambaran pengalaman penolakan kita terhadap Tuhan Yesus, dalam keseharian hidup kita.
Ada orang berusaha datang kepada Yesus, tetapi ada yang berusaha pergi dari-Nya. Ada orang yang berjuang, untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, tetapi ada juga yang menjauhkan diri dari-Nya.Â
Ada orang yang berusaha untuk mengenal dan mengimani Yesus, tetapi ada juga orang yang setelah mengenal dan mengimani Yesus akhirnya melepaskan-Nya.
Tidak semua orang menerima kita meski kita melakukan kebaikan, tetapi tidak mungkin juga semua orang menolak kita. Ketika kita ditolak, itulah kesempatan bagi kita untuk belajar tentang ketegaran, dan ketika kita diterima; itulah motifasi bagi kita untuk terus berjuang.
Ada sisi lemah dalam diri manusia tetapi itu bukanlah alasan untuk melepaskan dan melarikan diri dari tanggung jawab, apa lagi lari meninggalkan Kristus.Â
Marilah kita menjadikan kelemahan kita sebagai kesempatan untuk menimba kekuatan dari Tuhan. St Paulus dalam bacaan kedua mengatakan; "Aku diberi suatu duri dalam daging, agar aku jangan meninggikan diri, tetapi supaya aku senang dan rela di dalam kelemahanku karena ketika aku lemah maka aku menjadi kuat".
Marilah kita menjadikan kelemahan kita sebagai kesempatan menimbah kekuatan dari Allah. Marilah kita berusaha mewartakan Kristus kendati kita ditolak. Semoga kita juga tidak termasuk dalam deretan orang dalam yang menolak kehadiran Yesus.Â
Tuhan memberkati kita. Amin***
Atambua.03.07.2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI