Tanggal 29 Mei 2021, menjadi momentum istimewa bagi Dra. Freny Indriani Yanuariska. Pasalnya, ia dikukuhkan oleh ibu Julie S. Laiskodat, Bunda Paud Provinsi Nusa Tenggara Timur, (NTT) menjadi Bunda Paud Kabupaten Belu.
Sebuah langkah awal mengemban tugas menanamkan pendidikan bagi anak sejak usia dini. Bahwa, memperhatikan pendidikan anak sejak usia dini menjadi hal fundamental demi meningkatkan Sumber Daya Manusia, (SDM), dan merupakan investasi masa depan.
Untuk diketahui, penyebaran, Pendidikan Anak Usia Dini, (PAUD), yang berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, yakni; Kecamatan Kota Atambua sebanyak 15 PAUD, Atambua Selatan 16 PAUD, Atambua Barat 14 PAUD, Kakuluk Mesak 21 PAUD, Tasifeto Timur 34 PAUD, Lasiolat 9 PAUD, Raihat 13 PAUD, Lamaknen 17 PAUD, Lamaknen Selatan 21 PAUD, Tasifeto Barat 27 PAUD, Nanaet Duabesi 8 PAUD dan untuk Kecamatan Raimanuk 20 PAUD. Jadi total keselurihan PAUD di Kab. Belu adalah 219 PAUD.
"Hari ini, tepat 33 hari kami mengemban tugas sebagai Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Belu. Kami baru saja memulai langkah awal dalam tugas pelayanan. Saya mengajak kita semua, Bunda PAUD, masyarakat, dunia usaha dan pemerintah untuk "Kenal dan Sayang PAUD" yang ada di wilayah kita. PAUD harus menjadi perhatian kita bersama karena PAUD adalah investasi untuk masa depan Sumber Daya Manusia Kabupaten Belu," ujar Bunda Freny.
Tagline Mari "Kenal dan Sayang PAUD" ini sebagai motivasi kepada Bunda PAUD Kabupaten, Bunda PAUD Kecamatan dan Bunda PAUD Desa/Kelurahan agar selalu turun ke lapangan melihat langsung dan mengenal satu persatu PAUD yang berada di wilayah masing-masing serta mengidentifikasi setiap kebutuhan, persoalan yang dialami di lapangan.
Kita sadari bahwa pendidikan merupakan investasi masa depan. Kita mengapresiasi langkah pemerintah, karena telah memperhatikan kebutuhan pendidikan bagi warganya sejak usia dini. Bermain sambil belajar, atau belajar dalam bentuk permainan, menjadi langkah tepat demi perkembangan dan peningkatan SDM.
Salah satu problem yang sedang dihadapi adalah masalah pendidikan bagi anak dimasa pandemi. Anak lebih banyak belajar di rumah, dan lebih banyak waktu bersama orang tua. Karenanya, perlu ada keseriusan dari orang tua agar pendidikan bagi anak tetap berjalan dengan baik, selain upaya dari pemerintah.
Menarik apa yang dikatakan oleh Bunda PAUD Kab. Belu, ia mengajak semua elemen masyarakat, bersama bersinergi, berinovasi untuk memajukan mutu layanan PAUD.
"Mari bersinergi, berinovasi untuk memajukan mutu layanan PAUD. Mari bekerja dengan hati untuk anak-anak usia emas Belu agar terwujudlah Generasi Belu yang Sehat, Berkarakter, komeptitif dan Mampu bersaing menghadapi dunia di era digitalisasi ini," ungkap Bunda Freny, yang juga ketua Tim Penggerak PKK Kab. Belu.