Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, Penuhilah Hati Umat-Mu

23 Mei 2021   06:04 Diperbarui: 23 Mei 2021   06:30 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Renungan Hari Raya Pentekosta, Minggu 23 Mei 2021 di Gereja Katedral Atambua"

Jati diri manusia sesungguhnya adalah seorang pejuang. Sejak dilahirkan manusia sudah harus berjuang untuk keluar dari rahim ibu. Setelah dilahirkan, kita diperhadapkan dengan situasi hidup yang tidak mudah, dan menuntut kita untuk berusaha setiap saat, kapan dan dimanapun.

Seorang pejuang adalah seorang pemberani. Berani menghadapi tantangan, berani menghadapi resiko, bahkan juga berani melawan arus, jika untuk suatu kebenaran dan demi kesuksesan. Ibarat layang-layang yang membumbung di ketinggian, semakin kencang anginnya semakin tinggi terbangnya.

Penulis John Hagee dalam bukunya, The Seven Secrets menulis, "Jika apa yang sedang anda kerjakan tidak menimbulkan tantangan, maka yang sedang anda kerjakan itu sesungguhnya tidak berharga." Berjuanglah untuk sebuah kesuksesan, untuk menegakkan kebenaran dan demi keselamatan, karena Tuhan Yesus sudah lebih dahulu melakukannya.

Tantangan selanjutnya yang harus dihadapi pengikut Kristus adalah bagaimana memberitakan Kristus yang telah wafat tetapi bangkit. Tidak semua orang menerima bahwa orang mati bisa hidup kembali. Ada keraguan dan ketakutan dari para murid untuk bersaksi tentang kebangkitan.

Ketika tiba hari pentekosta, saat Roh Kudus turun, mereka akhirnya, bersatu, berani tampil untuk bersaksi, serta dapat berkomunikasi dalam bahasa-bahasa setempat. "Ketika tiba hari pentekosta, tiba-tiba turunlah dari langit, suatu tiupan keras, maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus..."

*Allah Roh Kudus datang dan membaharui muka bumi serta memampukan manusia untuk bersaksi. Berkat kedatangan-Nya, manusia mampu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.

*Allah Roh Kudus datang dan memampukan manusia untuk hidup menurut keinginan Roh seperti; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri.

*Allah Roh Kudus datang dan mengajarkan kita segala sesuatu. Injil hari ini mengatakan; "Roh kebenaran akan datang, Dialah yang akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."

Hari ini kita merayakan Hari raya pentekosta. Kata pentekosta berasal dari kata bahasa Yunani; Pentakoste yang berarti hari kelima puluh. Hari kelima puluh setelah Kristus bangkit, kita merayakan hari raya pentekosta. Hari raya pencurahan Roh Kudus.

Bagi saya, perayaan Pentekosta hari ini sebenarnya adalah hari raya, perjuangan untuk meraih kesuksesan, hari raya pemulihan, pembaruan, persatuan dan pengudusan, perdamaian dan penyelamatan.

Seperti para murid yang telah menerima Roh Kudus pada Hari Pentekosta, kita semua, umat beriman juga telah menerima Roh Kudus. Lewat sakramen Baptis kita menerima Roh Kudus, Lewat sakramen Krisma; Kristus telah mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada kita sekalian.

Pada perayaan agung ini, kita dibaharui kembali, untuk tugas pewartaan. Kita mewartakan Kristus yang telah bangkit. Roh Kudus juga membaharui hidup kita, agar kita mampu bersaksi tentang iman, di sepanjang hidup kita.

Kristus mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada kita, maka pantaslah kita berdoa seturut kata-kata pemazmur hari ini; "Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi." Kita juga mau berdoa seturut kata-kata St. Agustinus; "Bernapaslah di dalam saya, ya Roh Kudus."

"Datanglah ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu dan baharuilah seluruh muka bumi." Selamat merayakan Hari Raya Pentekosta, kiranya berkat Roh Kudus, selalu tercurah atas kita. Amin***

Atambua, 23.05.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun