Salah satu wanita tanggu yang  ada dalam hidupku adalah ibuku. Saya biasa menyapanya mama. Bagi saya, dialah wanita tangguh dalam hidup saya. Darinya saya ada dan menjalani hidup di dunia yang fana ini.
Mama bukanlah orang berpendidikan tinggi. Ia hanya tamat Sekolah Rakyat, (SR). Ia juga bukan orang berada, ia hanyalah Ibu Rumah Tangga, (IRT) biasa. Namun, kehadirannya adalah kunci bagi kehidupan seorang anak manusia.
Kita semua tidak pernah bantah kalau mama adalah orang yang darinya kita mengenal kehidupan di muka bumi. Jadi, pantaslah di hari Kartini sekaligus di bulan Ramadhan, saya menyampaikan terimakasih tak terhingga pada mama yang telah menghadirkan saya.
Saya ingat waktu masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, (SD), mama harus menjalani operasi karena tidak bisa melahirkan. Bayi yang dalam kandungan sudah meninggal, jadi harus menjalani operasi. Di daerah kami waktu itu, tidak ada dokter ahli, jadi mama harus dibawa ke kabupaten TTS untuk menjalani operasi.
Hampir sebulan lebih, saya dan ketiga adik sendirian di rumah, di situlah saya merasakan susahnya tanpa kehadiran seorang mama. Mama meski orang sederhana sangat tetapi berarti bagi hidup saya.
Kisah lain, saat masih sekolah hingga masuk perguruan tinggi, biasanya kami lebih banyak mengeluh di mama, minta uang juga di mama, karena kami tidak berani bicara langsung dengan almarhum papa. Kami tahu mama pasti beri bila kami minta, atau bela kami bila papa marah.
Apa yang saya mau justru tidak seperti yang mama inginkan. Mama tetap bekerja, tetap membantu anak--anaknya yang masih serba kesulitan, mama masih sibuk dengan cucu. Pokoknya ada saja yang mama buat untuk kami anak--anaknya.
Di hari Kartini, di bulan Ramadhan, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada mama, karena begitu besar pengorbanannya bagi kami. Memang R.A Kartini sudah tiada, tetapi semangatnya tetap hidup di semua wanita yang menyandang status mama.
Terimakasih mama. Terimakasih ibu. Terimakasih perempuan. Kalian adalah Kartini masa kini. Anda adalah perempuan tangguh sepanjang hayat.
Atambua, 21 April 2021