Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostalgia Ramadhan, Indah untuk Dikenang dan Sayang Bila Dilupakan

19 April 2021   13:16 Diperbarui: 19 April 2021   13:41 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar.rukita.co./Nostalgia Ramadhan, berkeliling membangunkan umat untuk sahur

Ramadhan yang dirayakan setiap tahun, sudah pasti meninggalkan cerita dan kenangan tersendiri. Memang, begitu indah untuk dikenang, dan sayang bila dilupakan. Momentum Ramadhan punya cerita dan kisahnya sendiri.

Waktu masih usia anak--anak, kami tidak tahu banyak tentang apa itu Ramadhan? bagaimana harus menjalani masa puasa? apa yang harus dilakukan untuk mengejar keucian? Yang kami tahu adalah kebersamaan dan itulah yang indah.

Kami, memang bukan muslim, tetapi kami juga kebagian dari tetangga di sekitar. Saya menyaksikan teman--teman saya yang muslim melakukan beberapa kegiatan yang sangat mengesankan, di antaranya:

1. Pesantren kilat. Ini biasanya dilakukan di sekolah--sekolah. Mereka berpakaian muslim. Jenis kegiatannya seperti mengaji (baca alquran), dengar ceramah agama, sholat berjamaah, buka puasa bersma. Pesantren kilat biasanya dilakukan beberapa hari selama seminggu dan nginap di sekolah.

Gambar.rukita.com
Gambar.rukita.com
Memang, di satu sisi untuk memperdalam iman, tetapi di sisi lain, dilakukan dalam kebersamaan dan itulah yang mengesankan, dan begitu indah.

2. Tadarusan (membca alquran) di Masjid. Tadarusan di mesjid itu menyenangkan karena saat pulang, dibagikan takjil, (makanan pembuka puasa) seperti kolak, es buah, gorengan. Bukan hanya anak--anak muslim tetapi juga non muslim ikut kebagian.

3. Berkeliling untuk membangunkan kaum muslim untuk sahur. Bersama-sama memang menggembirakan dan mengesankan. Jadi bukan hanya sekedar memperdalam agama tetapi juga ada nilai kebersamaan yang sungguh nenarik dan mengesankan. Sungguh indah dan menggembirakan.

Kefamenanu 19.04.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun