Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasca Banjir NTT dan Gerakan Orang Muda Katholik

7 April 2021   19:40 Diperbarui: 7 April 2021   19:56 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


 Banjir bandang yang melanda NTT berangsur surut. Warga yang terkena banjir mulai berbenah. Masyarakat kembali mengumpulkan perabot rumah tangga dan barang-barang lain yang masih bisa dipakai.

Memang, kenyataan ini sudah pasti membawa korban jiwa dan juga kerugian materi. Tugas berat usai banjir sudah di depan mata, mengatur kembali dan memperbaiki yang sudah rusak. Selain itu, yang harus diantisipasi adalah bahaya penyakit menular.

Bantuan dari pemerintah, baik dari pusat maupun daerah pun terus mengalir. Yang menarik adalah pemerintah tidak sekedar mengirim bantuan tetapi juga turun langsung, melihat dari dekat kondisi di lapangan.

Bagi saya ini hal yang positif. Pemerintah sungguh ada untuk warganya. Kita perlu menyampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi yang bertindak cepat, memberikan pernyataannya sekaligus memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah.

Selain pemerintah, ada juga gerakan peduli bencana dari berbagai elemen masyarakat. Semua hadir memberikan suport bagi para korban banjir.

Salah satu kelompok yang bergerak mengumpulkan bantuan adalah, Orang Muda Katholik, (OMK), Paroki Sta. Maria Immaculata Katedral Atambua.

Mereka berinisiatif, mengumpulkan bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, air mineral, susu, obat-obatan, dan uang tunai, sebagai bagian dari belarasa bagi para korban banjir bandak.

Bukan hanya mengumpulkan bantuan tetapi juga mereka terjun langsung ke lapangan, menyiapkan makan bagi para korban yang terkena dampak banjir.

Rofis Manesanulu, salah seorang OMK Paroki Katedral Atambua mengatakan, "Hari ini kami turun langsung ke lokasi bencana, menghantar  barang-barang yang sudah kami kumpulkan dari para donar. Jenis barang yang kami bawa adalah sembako, air mineral, susu, obat-obatan dan pakian layak pakai." Katanya.

"Ini merupakan kali kedua kami mengantar bantuan ke lokasi bencana. Kami ucapkan terimakasih untuk para donatur dan besar harapan kami, semoga bantuan ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan", katanya menambahkan.

Foto warga (istimewa) OMK Paroki Betun menyiapkan makanan untuk korban banjir
Foto warga (istimewa) OMK Paroki Betun menyiapkan makanan untuk korban banjir
Kita memang prihatin dengan kondisi di lapangan. Banyak rumah warga ikut terseret banjir. Selain itu juga barang-barang rumah tangga, binatang peliharaan warga, maupun tanaman pertanian ikut hanyut oleh banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun