Dear mertua,
Apa kabarmu semua? Kami berharap mama dan bapak baik-baik, dan selalu dalam lindunganNya. Puji Tuhan, kami di sini sehat selalu dan masih dalam lindungan Tuhan.
Sudah lama kita tak berbagi kabar, rasa rindu kami untuk pulang tahun ini terpaksa batal. Kami sedih, apa lagi anak-anak, setiap saat merengek minta pulang, mau bertemu oma dan opa, tapi mau gimana lagi, ini adalah pilihan terbaik, pandemi covid-19, telah memaksa kita untuk isolasi diri. Kami berharap badai pandemi ini berlalu, kami bisa pulang kampung.
Saya tahu, sebenernya bapak dan mama tidak merestui keberangkatan kami untuk mengadu nasib di Jakarta, tapi mau gimana lagi, itulah satu-satunya keputusan terbaik dari yang terburuk. Benar bahwa bapak dan mama pasti sedih karena kepergian kami, tapi saya sendiri berada pada posisi sulit untuk memilih. Bagaimanapun juga saya harus berjuang untuk mandiri. Saya harus berjuang sendiri dan tidak bisa bergantung terus-menerus pada bapak dan mama.
Saya benar-benar menemukan keberanian untuk pergi, setelah mendengar ucapakan,
"Dasar laki-laki parasit, hidup hanya bergantung pada mertua."
Ucapan yang dilontarkan ipar sendiri, seolah menampar muka saya. Kami sekeluarga sudah niatkan untuk tidak kembali, tapi rasa rindu untuk pulang dan demi anak-anak, saya pun memutuskan untuk kembali.
O ya, bapak dan mama sayang, saya ingin berbagi kisah seputar cucu papa dan mama. Mereka sudah tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa. Yang pertama sudah kelas 3 SMP sedangkan yang kedua sudah hampir tamat SD.
Saya juga mau menyampaikan kabar gembira untuk papa dan mama, bahwa saat ini anak papa dan mama tengah mengandung anak ketiga, dengan usia kandungan tujuh bulan.
Papa dan mama senangkan?, apa lagi menurut hasil pemeriksaan medis, anak ketiga adalah berjenis kelamin perempuan. Bukankah ini yang dinantikan oma dan opa selama ini?
Pesan anak-anak, opa dan oma jaga kesehatan ya... Jangan keluar rumah, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak ya... banyak istirahat ya, biar imun tubuh tetap stabil. Kami sekeluarga, mendoakan opa dan oma, semoga diberkan kesehatan dan umur yang panjang.
O ya, cukup dulu ya, sudah larut malam, mama dan papa bisa itirahat. Peluk cium dari kami berempat, serta doa yang tak putus papa dan mama yang sebelum berumah tangga, kusapa dengan sebutan calon mertua.
Atambua, 20.03.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H