Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Bukan tentang Siapa yang Terbaik, tapi tentang Siapa yang Berbuat Baik

20 Desember 2020   07:47 Diperbarui: 26 April 2021   14:44 8067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menilai orang lain itu baik, tapi lebih baik menilai diri sendiri. | Foto dok.pribadi

Menilai orang lain jauh lebih mudah ketimbang menilai diri sendiri. Betapa sulitnya menilai diri. Masalahnya kita tidak proporsional dalam menilai. Kita merasa benar sendiri ketika dibandingkan dengan orang lain. Merasa benar belum tentu benar, sebab kebenaran hakiki tidak berdasarkan pertimbangan rasa tetapi pada kesesuain antara pikiran dan kenyataan.

Supaya kita sadar siapa diri kita maka hal pertama adalah menempatkan diri pada posisi terendah. Orang yang tinggi hati tidak akan pernah menemukan kekurangannya.

Berada pada posisi terendah tidak berarti pesimis, terhina, tapi sekedar tahu diri. Bila kita benar kita tidak perlu sibuk mempromosikan diri, juga tidak perlu mewartakannya, biarkan orang melihat dan menilainya. Yang namanya kebenaran akan tetap benar meski dimanipulasi. "Emas akan tetap emas, sekalipun ditempatkan di kandang babi."

Terkadang sadar diri itu lebih penting daripada mengeluh. Bukan merasa tak pantas tetapi sekedar tahu diri. Tidak mengejar bukan tak cinta tetapi kadang itulah cara orang sadar diri. Butuh keberanian untuk mengatakan, "kamu tidak salah, hanya saja aku yang tidak tahu diri."

Kita juga tidak perlu kecewa karena diremehkan sebab, direndahkan tidak mungkin menjadi sampah, disanjung tidak mungkin menjadi rembulan. Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik, siapa yang sungguh bekerja dan siapa yang sibuk dengan pencitraan.

Cobalah untuk bertahan sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda. Jangan putus asa. Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar, meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai.

Tidak usah repot-repot menjelaskan tentang dirimu, sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.

Menilai orang lain itu baik, tapi lebih baik menilai diri sendiri. Melihat orang lain itu baik tetapi masih lebih baik melihat diri sendiri. Mengalahkan orang lain itu baik tetapi masih lebih baik mengalahkan diri sendiri. Jangan cepat-cepat membenarkan diri karena kita hanyalah manusia biasa yang terus belajar arti kehidupan.

Atambua, 20.12.2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun