pola sistem pendidikan negeri ini telah mengalami beberapa perubahan sejak jaman presiden Suharto sampai dengan sekarang, tentunya ada efek positif dan efek negatif disetiap aturan-aturan pendidikan di setiap zamannya,
namun perlu juga diperhatikan bahwa pendidikan ini tentunya karena memang tanggung jawab bersama antara pemerintah, pengajar dan orang tua maka perlu dilibatkan terkait aturan-aturan karena ketiga elemen tadi sangat menentukan keberhasilan pendidikan anak-anak bangsa yang nantinya akan menjadi penerus kelangsungan bangsa ini.Â
Kita sebagai orang tua bertanggungjawab untuk memantau dan mengarahkan di rumah, sedangkan pengajar punya tanggung jawab mendidik di sekolah, sedangkan pemerintah bertanggung jawab membuat regulasi-regulasi untuk mengakomodir sistem pendidikan ini supaya berjalan dan bisa diterima dari kalangan pengajar, orangtua dan murid itu sendiri.Â
Memang tidak semua aturan itu semua orang tua bisa menerimanya, namun kita bisa memahami dengan kondisi dan latar belakang di beberapa tempat berbeda-beda, sehingga pemikirannya pun berbeda-beda. namun perlu diintenskan lagi komunikasi nya sehingga masing-masing bisa memahami dan menjalankannya sesuai dengan perannya masing-masing.Â
Satu hal yang pasti apapun itu nanti baik dan buruknya sistem pendidikan akan berdampak besar pada anak-anak dan itulah nantinya yang akan menjadi bekal mereka dalam menjalani kehidupan ini.Â
Setiap anak dilahirkan dengan jenius, itulah ungkapan kata-kata dari Ki Hajar Dewantara, bapak pendidikan kita yang sangat kita kagumi, namun kitalah bertanggung jawab menemukan metode dan menggali potensi dan kejeniusan anak-anak kita dengan peran masing-masing.
Tulisan ini bukan kritik hanya pandangan saja dengan sistem pendidikan di Negeri ini, karena saya percaya di tangan anak-anak kita  Negeri ini akan bertahan kedepan, dan dengan sistem pendidikan yang baik kita dapat menciptakan anak-anak jenius di bidangnya masing-masing yang akan menyelamatkan negeri ini kedepan.
 Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H