Mohon tunggu...
kristyawan Juli
kristyawan Juli Mohon Tunggu... Insinyur - Civil Engineer

If you don't Fight for what you want, Don't cry for what you've lost

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mereka setelah Corona

23 Juli 2022   19:30 Diperbarui: 23 Juli 2022   19:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal Ajaran Baru, mulai sekolah dengan suasana "baru" setelah hampir selama 3 tahun diganggu oleh keadaan yang memaksa murid- murid hanya mendapat statusnya saja, tanpa merasakan kegiatan belajar langsung dan bertemu dengan guru-guru yang sangat menyayangi mereka. 

Benar-benar sangat membosankan bagi mereka dengan rutinitas belajar hanya dengan melihat handphone atau pun laptop tanpa dapat bertatap muka langsung dengan guru, bercanda dan bermain dengan teman-temannya saat jam istirahat sekolah, jajan di kantin habis bermain  bermain sepakbola di depan sekolah. 

masa-masa itu nampaknya sekarang akan segera berakhir, anak-anak kembali ceria dengan suasana yang baru ini, tidak sekedar itu para guru juga menyambut dengan sukacita karena ternyata mereka juga merasakan passion nya sebagai pengajar seutuhnya terwujud di awal tahun ajaran baru ini.

namun ternyata setelah masalah itu selesai, ada masalah baru bagi kami para orangtua dan mungkin juga beberapa guru, yaitu dengan adanya kurikulum baru yang baru dimulai mulai tahun ini, kami mungkin tidak begitu paham secara detail dengan mekanisme dan aturan yang baru dan apa yang membedakan dengan kurikulum yang kemarin. 

Namun yang jelas kalau dilihat dari beberapa pelajaran yang kami amati dari buku-buku paket anak saya,memang ada perubahan dan semakin membuat orangtua lebih perhatian lagi pada beberapa pelajaran di kurikulum ini karena ternyata buku-buku paket nya juga baru dengan format dan isi yang mungkin sudah disesuaikan dengan kurikulum baru ini. 

belum lagi terkait dengan hari sekolah baru yang mulai diterapkan di sekolah mulai tahun ajaran ini, anak -anak masuk sekolah mulai dari jam 07.00 WIB sampai dengan jam 14.30 WIB dari hari senin sampai dengan jumat dan hari sabtu di libur kan, untuk jenjang sekolah tingkat pertama dan tingkat atas mungkin bisa sampai sore. 

semakin terbayang betapa capek nya mereka mereka seolah dipaksa fokus menerima pelajaran sampai sore, ditambah lagi tugas-tugas dari sekolah yang harus dikumpulkan keesokan harinya karena saya pikir untuk  orang dewasa pun belum tentu bisa menjalaninya. 

memang tampaknya sistem pendidikan di negeri ini belum menemukan solusi yang tepat sehingga hampir ada aturan-aturan baru yang kadang membuat saya berpikir masih bimbang dan tidak matang dari pihak dinas dalam menentukan sebuah aturan. 

 Belum lagi sebelumnya terkait masalah dengan penerimaan siswa baru yang setiap tahun  terjadi kebingungan dari para orang tua yang akan menyekolahkan anaknya karena ada aturan zonasi dan sebagainya, yang intinya seorang anak  menjadi tidak bebas untuk memilih sekolah yang diinginkannya karena terhalang aturan zonasi walaupun mungkin anak itu pintar di sekolahnya  tidak Untuk jenjang sekolah tingkat pertama dan tingkat atas mungkin bisa sampai sore. 

Secara persepsi pribadi saya membaca bahwa peraturan ini agak sedikit dipaksakan dan saya melihat selama ini aturan-aturan yang berubah-ubah dan seringkali sosialisasi dari pihak yang terkait dengan orangtua murid tidak berjalan dengan baik sehingga kadang terjadi salah pemahaman antara orang tua dan pihak sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun