membuat perokok lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Diabetes Tipe 2
Merokok dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perokok memiliki risiko 30-40% lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan non-perokok.
Penuaan Dini
Merokok mempercepat proses penuaan kulit, menyebabkan kerutan dan perubahan warna kulit yang signifikan. Ini disebabkan oleh penurunan aliran darah ke kulit dan kerusakan kolagen serta elastin.
Eitss, orang yang terpapar asap rokok (perokok pasif) juga berisiko mengalami masalah kesehatan serius loh, termasuk penyakit jantung, kanker paru-paru, dan gangguan pernapasan. Anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi pernapasan, asma, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Solusi
Solusi yang bisa kamu lakukan yaitu:
- Mencari dukungan dari keluarga dan teman untuk berhenti merokok.
- Menggunakan terapi penggantian nikotin seperti permen karet atau plester nikotin.
- Mengikuti program berhenti merokok yang dipimpin oleh profesional kesehatan.
- Menghindari situasi atau lingkungan yang memicu keinginan untuk merokok.
- Menggantikan kebiasaan merokok dengan aktivitas yang lebih sehat, seperti olahraga atau hobi.
Jadi, lebih baik berhenti merokok untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko terkena penyakit serius. Ayo, Stop Merokok!
Sumber: Centers for Disease Control and Prevention, American Cancer Society
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H