Mohon tunggu...
CRISFATIKA YULIANTI
CRISFATIKA YULIANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Saya Crisfatika Yulianti, saat ini saya berkuliah di Universitas Negeri Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Antapribadi VS Komunikasi Organisasi: Perbedaan & Hubungan

6 Januari 2025   23:58 Diperbarui: 6 Januari 2025   23:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Komunikasi

            Menurut Cherry dalam Stuart, komunikasi berasal dari kata latin "Communis", yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Selain itu, ada kata latin "Communico", yang berarti membagi. Rongers dan D. Lawrence Kincaid menyatakan bahwa komunikasi adalah proses di mana dua atau lebih orang membentuk atau bertukar informasi, menghasilkan pemahaman yang mendalam satu sama lain. Dapat disimpulkan dari 2 pengertian tersebut bahwa komunikasi adalah kegiatan membangun hubungan antarsesama dengan bertukar informasi dan memberikan pemahaman untuk mencapai tujuan yang diinginkan keduanya.

Tujuan dari komunikasi antara lain:

  • Perubahan Sosial yaitu memberikan Informasi kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat itu akan berubah sikapnya dengan lebih baik.
  • Perubahan Pendapat yaitu memberikan informasi masyarakat dengan tujuan agar masyarkat mau berubah pendapatnya dan persepsi masyarakat terhadap informasi yang disampaikan.
  • Perubahan Perilaku yaitu memberikan berbagai informasi kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat akan berubah perilakunya

Jenis-jenis komunikasi:

Berdasarkan media penyampaiannya, komunikasi dibedakan menjadi 2, yaitu:

  • Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa dalam bentuk lisan maupun tertulis untuk bertukar informasi. Contoh komunikasi verbal adalah mengobrol tatap muka, melakukan pengumuman,
  • Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa dalam bentuk bukan lisan, melainkan dalam bentuk gerakan tubuh atau isyarat tubuh. Contoh komunikasi nonverbal adalah mengangguk, memberi sentuhan berupa tepukan atau bersalaman, dan menjaga kontak mata.

B. Komunikasi Organisasi

Menurut Frank Jefkins, komunikasi organisasi adalah  bentuk komunikasi yang dilakukan  sebuah organisasi untuk menyampaikan informasi pada masyarakat masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian ini, maka yang dianggap sebagai sebuah pelaku komunikasi organisasi adalah organisasi sebagai sebuah institusi, yang berarti dianggap sebagai satu kesatuan pihak yang akan disampaikan pada pihak diluar organisasinya. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi dilakukan antara suatu organisasi dengan masyarakat bukan antar organisasi, instasi, atau antar pemimpin. Namun, berbanding balik dengan penelitian yang dipaparkan Frank Jefkins, Devito dan Wiryanto memiliki pengertian yang senada. Menurut mereka, komunikasi organisasi dilakukan hanya dalam lingkup suatu organisasi, bukan diluar organisasi. Tujuan dari komunikasi organisasi adalah untuk mencapai tujuan suatu organisasi dalam menyampaikan ide-ide untuk meningkatkan kualitas suatu organisasi atau instansi tersebut.

Komunikasi organisasi biasanya dilakukan untuk kebutuhan profesionalitas. Berikut ini struktur dari komunikasi organisasi:

  • Komunikasi Ke Bawah (Downward Communication)

 Komunikasi ke bawah yaitu pesan yang disampaikan atasan kepada bawahannya. Komunikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai dan menyampaikan informasi mengenai kebijakan-kebijakan suatu organisasi

Contohnya komunikasi CEO sebuah Perusahaan kepada pegawainya, pesan yang disampaikan dapat berupa perintah, imbauan, nasehat dan lain sebagainya. Permasalahan yang kerap timbul dalam komunikasi ini adalah adanya kesalahpahaman makna atau maksud dari perintah yang disampaikan atasan dikarenakan penyampaian atasan tidak dipahami oleh bawahannya, hal ini terjadi karena terdapat perbedaan bahasa yang digunakan oleh atasan.

  • Komunikasi Ke Atas (Upward Communication)

Komunikasi keatas yaitu proses penyampaian pesan yang bawahan kepada atasannya. Misalnya para pegawai kepada manajernya. Jenis komunikasi tersebut biasanya meliputi penyampaian ide atau gagasan, pencapaian, dan evaluasi terkait pekerjaan untuk membantu peningkatan performa setiap struktural dalam organisasi.

  • Komunikasi Lateral (Horontal)

Komunikasi lateral (horizontal) adalah bentuk komunikasi yang dilakukan pada sesame anggota atauorang dengan tingkat structural yang sama. Jenis komunikasi ini dapat digunakan untuk bebagi, wawasan, pengalaman, metode, tempat curahan pendapat (brainstorming), dan dapat memperkecil terjadinya kesalahpahaman diantara para anggota organisasi. Contohnya kesalahpahaman yang terjadi adalah antarpegawai atau antar anggota memiliki bagian pekerjaan yang sama, jika tidak memiliki kualitas komunikasi yang baik maka akan timbul persaingan dan mengaggap rekan kerja merupakan kompetitornya.

C. Komunikasi Antarpribadi

Menurut William Schutz (1958), setiap manusia memiliki tiga kebutuhan antarpribadi yang disebut dengan inklusif kontrol dan afeksi. Maka dari itu setiap orang membutuhkan oranglain untuk memenuhi kebutuhan hubungan interpersonal yaitu dengan berkomunikasi secara pribadi.

Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication Book (Devito,1989:4), komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses mengirim dan menerima beberapa pesan antara dua orang atau lebih orang yang memiliki efek dan umpan balik. Komunikasi antar pribadi disebut juga komunikasi Interpersonal. Komunikasi antarpribadi merupakan pertukaran informasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara kontak langsung. Komunikasi ini tidak hanya membangun hubungan secara formal dan professional, namun juga secara emosional.

Ciri-ciri komunikasi antarpribadi:

  • Keterbukaan (openness)

Keterbukaan merupakan sikap memberi dan menanggapi informasi dengan hati tulus dan jujur saat berinteraksi dalam hubungan antar pribadi. Tidak perlu menceritakan segala pengalaman hidup yang tidak seharusnya diceritakan, namun perlu membuka diri dan bersikap apa adanya dalam berkomunikasi dan memberi tanggapan. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi adanya kesalahpahaman atau terdapat kata-kata yang menyinggung.

  • Empati (empathy)

Empati merupakan cara seseorang untuk berusaha memahami perkataan oranglain dengan cara memposisikan dirinya. Dengan adanya empati, seseorang dapat lebih mmahami perasaan orang lain dan memberi respon yang lebih baik.

  • Dukungan (supportiveness)

Dukungan saat berkomunikasi dapat diberikan ketika oranglain sedang menghadapi masalah. Sikap ini cukup membantu seseorang untuk mengembalikan semangatnya.

  • Rasa positif (positiveness)

perasaan positif dalam diri juga dapat mendorong orang lain untuk menciptakan komunikasi yang baik an kondusif. Hal ini dapat terapkan dengan menyampaikan pesan secara bijak.

  • Kesetaraan (equality)

Untuk membangun kesetaraan diperlukan empati antarsesama. Kesamaan dalam pengalaman menjadikan komunikasi berjalan lebih aktif. Namun bukan berarti tidak memiliki kesamaan pengalaman sehingga komunikasi tidak setara, seseorang dapat menerapkan empati untuk menghargai dan mengerti yang dirasakan orang lain sehingga menjadi adanya kesetaraan dalam komunikasi meskipun tidak merasakannya langsung.

Tujuan komunikasi antarpribadi:

  1. Menyampaikan Informasi
  2. Menumbuhkan Simpati
  3. Memperbaiki hubungan personal
  4. Mengenal diri sendiri dan orang lain

D. Perbedaan

  • No
  • Organisasi
  • Antarpribadi

  • Bersifat terstruktur dan profesional
  • Bersifat pribadi dan fleksibel

  • Menyampaikan informasi untuk kepentingan organisasi
  • Memperkuat hubungan secara emosi antar sesama

  • Formal
  • Non-formal

  • Terikat aturan organiasasi
  • Bebas dan tidak terikat aturan formal

  • Berkomunikasi dengan cara: email, laporan, rapat
  • Berkomunikasi secara langsung atau menggunakan alat komunikasi digital

E. Hubungan 

Dalam komunikasi organisasi yang lebih besar dan terstruktur,diperlukan hubungan interpersonal antar anggota untuk memberikan lingkungan yang positif dan meningatkan kinerja satu sama lain. Misalnya, komunikasi antarpribadi yang baik antara ketua dan anggota dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai aturan dan tugas-tugas organisasi.

Ketika terjadi permasalahan antar anggota organisasi, komunikasi antarpribadi memiliki peran penting untuk membantu menyelesaikan masalah secara langsung. Karena komunikasi yang berlangsung antar individu dapat menyelesaikan kesalahpahaman dan memperbaiki hubungan kerja yang rusak, sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun