Komunikasi keatas yaitu proses penyampaian pesan yang bawahan kepada atasannya. Misalnya para pegawai kepada manajernya. Jenis komunikasi tersebut biasanya meliputi penyampaian ide atau gagasan, pencapaian, dan evaluasi terkait pekerjaan untuk membantu peningkatan performa setiap struktural dalam organisasi.
- Komunikasi Lateral (Horontal)
Komunikasi lateral (horizontal) adalah bentuk komunikasi yang dilakukan pada sesame anggota atauorang dengan tingkat structural yang sama. Jenis komunikasi ini dapat digunakan untuk bebagi, wawasan, pengalaman, metode, tempat curahan pendapat (brainstorming), dan dapat memperkecil terjadinya kesalahpahaman diantara para anggota organisasi. Contohnya kesalahpahaman yang terjadi adalah antarpegawai atau antar anggota memiliki bagian pekerjaan yang sama, jika tidak memiliki kualitas komunikasi yang baik maka akan timbul persaingan dan mengaggap rekan kerja merupakan kompetitornya.
C. Komunikasi Antarpribadi
Menurut William Schutz (1958), setiap manusia memiliki tiga kebutuhan antarpribadi yang disebut dengan inklusif kontrol dan afeksi. Maka dari itu setiap orang membutuhkan oranglain untuk memenuhi kebutuhan hubungan interpersonal yaitu dengan berkomunikasi secara pribadi.
Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication Book (Devito,1989:4), komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses mengirim dan menerima beberapa pesan antara dua orang atau lebih orang yang memiliki efek dan umpan balik. Komunikasi antar pribadi disebut juga komunikasi Interpersonal. Komunikasi antarpribadi merupakan pertukaran informasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara kontak langsung. Komunikasi ini tidak hanya membangun hubungan secara formal dan professional, namun juga secara emosional.
Ciri-ciri komunikasi antarpribadi:
- Keterbukaan (openness)
Keterbukaan merupakan sikap memberi dan menanggapi informasi dengan hati tulus dan jujur saat berinteraksi dalam hubungan antar pribadi. Tidak perlu menceritakan segala pengalaman hidup yang tidak seharusnya diceritakan, namun perlu membuka diri dan bersikap apa adanya dalam berkomunikasi dan memberi tanggapan. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi adanya kesalahpahaman atau terdapat kata-kata yang menyinggung.
- Empati (empathy)
Empati merupakan cara seseorang untuk berusaha memahami perkataan oranglain dengan cara memposisikan dirinya. Dengan adanya empati, seseorang dapat lebih mmahami perasaan orang lain dan memberi respon yang lebih baik.
- Dukungan (supportiveness)
Dukungan saat berkomunikasi dapat diberikan ketika oranglain sedang menghadapi masalah. Sikap ini cukup membantu seseorang untuk mengembalikan semangatnya.
- Rasa positif (positiveness)
perasaan positif dalam diri juga dapat mendorong orang lain untuk menciptakan komunikasi yang baik an kondusif. Hal ini dapat terapkan dengan menyampaikan pesan secara bijak.
- Kesetaraan (equality)
Untuk membangun kesetaraan diperlukan empati antarsesama. Kesamaan dalam pengalaman menjadikan komunikasi berjalan lebih aktif. Namun bukan berarti tidak memiliki kesamaan pengalaman sehingga komunikasi tidak setara, seseorang dapat menerapkan empati untuk menghargai dan mengerti yang dirasakan orang lain sehingga menjadi adanya kesetaraan dalam komunikasi meskipun tidak merasakannya langsung.