Mohon tunggu...
Crifvel Samuel
Crifvel Samuel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mari Sambut Dunia Gaming dalam Hidup Kita!

10 Juni 2017   18:37 Diperbarui: 13 Juni 2017   08:39 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gaming friends (shutterstock.com)

Psychologists dari Universitas Washington , menciptakan sebuah permainan yang ditujukan untuk mengalihkan pikiran dari rasa sakit yang terjadi secara fisik, Game ini bernama "Snow World" dimana pemain harus melempar bola salju kepada beberapa target yang datang secara terus menerus seperti penguin atau orang salju. Respon mereka sangat positif, sehingga game ini dipakai oleh militer untuk mengobati pasien dari medan perang yang akan diobati. 

5. Video Games dapat Meningkatkan Penglihatan

Dr. Daphen Maurer dari Visual Development Lab of Ontario's McMaster University menemukan hal lain, "Orang yang menderita penyakit katarak dapat meningkatkan penglihatan mereka dengan bermain game First-Person Shooter seperti Medal of Honor atau Call of Duty", ia yakin bahwa game seperti ini membutuhkan kecepatan mata dan ketepatan karena fasenya yang cepat sehingga membutuhkan perhatian dan konsentrasi yang lebih tinggi agar bisa memperhatikan detail yang lebih, "Game ini juga dapat meningkatkan reproduksi dopamin dan adrenaline sehingga dapat meningkatkan kinerja otak agar lebih 'elastis'," ujar dia.

6. Video Games Meningkatkan Kita dalam Kemampuan Membuat Pilihan

Neuroscientists dari University of Rochester in New York, video games memerlukan reaksi yang cepat dan membuat pilihan dalam sekian detik agar dapat menghindari kematian atau kegagalan, sehingga dampak ini juga berpengaruh terhadap dunia nyata untuk melatih otak kita dalam membuat pilihan. Para peneliti menyarankan untuk mencoba game dengan genre simulasi yang memberikan pemain untuk menentukan pilihan mereka sendiri yang berpengaruh dalam game, dengan ini pemain tidak dipaksa untuk bertindak sesuai yang telah diatur oleh game.

7.  Video Games Membuat Kita Tetap Senang di Masa Tua

Peneliti dari North Carolina State University, melihat lebih detail terhadap populasi manula di daerah sekitarnya untuk mencari tahu apakah ada hubungan antara bermain games dengan perasaan "Senang" bagi manula. Mereka menemukan bahwa orang tua yang bermain game, bahkan hanya sesaat saja, cenderung lebih mempunyai rasa senang yang tinggi atau perasaan yang baik-baik saja, dilaporkan oleh Rick Nauert dari PsychCentral. "Mereka yang tidak bermain game cenderung mempunyai rasa negatif atau tertekan" dan adanya kemungkinan untuk menderita depresi. 

Dengan bukti di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa ada dampak positif game dalam hidup kita, bukan hanya untuk bermain saja. Tetapi adakah hal lain yang dapat kita lakukan selain untuk kesehatan atau kesenangan pribadi ?

Menurut beberapa narasumber yang telah diwawancarai, ada beberapa hal yang dapat kita ambil selain kesenangan;

"Saya belajar bahasa inggris demi dapat berkomunikasi dengan team yang berada di pihak saya dalam game, dikarenakan game multiplayer online berisi dari banyak sekali pemain dari berbagai macam negara , jadi mau tidak mau terpaksa kita harus berkomunikasi menggunakan bahasa global demi mencapai pemahaman yang sama dan tujuan yang sama", menurut Angga seorang Mahasiswa dan Gamer.

"Waktu saya SMP, saya sangat senang dengan game, sampai akhirnya saya ahli game tersebut lalu saya membuka jasa untuk menaikan level karakter orang lain di game tersebut, saya akan dibayar untuk bermain sampai karakter dia sesuai level yang diinginkan, semenjak itu saya ada penghasilan sendiri walau caranya kurang bagus, tapi halal dan tidak menganggu aktivitas saya karena saya bermain dari rumah" kata Alex seorang Mahasiswa sambil tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun