Sedangkan yang dari luar negeri topeng-topeng yang dipajang berasal dari China, Jepang, Vietnam, Eropa, dan Amerika yang memiliki corak topeng berbeda. Di tempat ini juga tersedia topeng-topeng yang pernah dipakai dalam serial drama teater di Eropa.
Mulai diresmikan sejak tahun 2006, tempat ini dalam sekejap menjadi pusat peneliti para pecinta topeng yang ingin memahami berbagai macam seluk beluk tentang topeng dan juga wayang.
Hadi mengaku ingin kembali melestarikan kebudayaan sendiri yang kini mulai jarang ditemukan dan tergusur oleh topeng-topeng berbentuk animasi yang sama sekali tak memiliki manfaat bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. RTWSD di Bali berdiri di atas lahan seluas 1,4 hektar dimana di dalam lahan tersebut banyak sekali topeng-topeng dan wayang kuno peninggalan penjajah yang masih bagus terlihat meski sudah menginjak usia ratusan tahun. Tetapi, meski terbilang museum ataupun rumah tempat ini justru jauh dari kedua hal tersebut.
Bentuk bangunannya saja dibuat minimalis bak sebuah tempat yang menyimpan berbagai macam peninggalan berharga yang harus dirawat dan dijaga. Memiliki fasilitas ruang baca dan pusat informasi serta konektivitas internet atau wifi yang cukup cepat, menjadi salah satu nilai tambah mengapa banyak yang ingin berkunjung dan belajar tentang dunia seni.
Dari sinilah kepedulian dan kepekaan kita terhadap kesenian daerah harus terus terpupuk dan tetap dijaga. Bukan hanya sekedar melestarikan dan menjaga kesenian daerah, museum topeng di Gianyar Bali juga menjadi salah satu tempat yang bisa digunakan untuk anak-anak muda agar bisa memperkenalkan hasil seni dan kerajinan tangan buatan Indonesia. Dengan begitu, kita akan menjadi negara yang kaya akan ragam budaya dan kesenian daerahnya.
Namun diakhir kunjungan anda mengelililingi komplek museum anda akan menemukan sebuah kotak donasi serta buku tamu, dipersilahkan bagi anda yang ingin memberikan donasi untuk kelancaran operasional museum seikhlasnya serta jangan lupa untuk mengisi buku tamu serta menuliskan pesan dan kesan anda selama mengunjungi Museum Topeng ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H