Mohon tunggu...
Chris D.a
Chris D.a Mohon Tunggu... -

Just an ordinary man. Hard-worker, husband, father

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mozaik Rasa

20 Februari 2014   01:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rinduku bagai berhala sapa
Selepas gurat senyummu sejenak tiba
Walau waktu kian merangkak senja
Tak terkejar olehku dirimu, wahai Nyonya

Ingatkah kau pagi menjelang?
Ketika angin dan burung berkejaran senang
Menatap kerling mata terkenang
Pada setitik rona jiwa menggenang

Padamu jelita kutitipkan malam
Dari hidupku terkadang kelam
Biarkan bara hangatmu tak pernah padam
Walau genggaman perih menerkam merajam

Palinglah sekejap saja
Biarkan sukmamu merasuk jiwa
Padaku yang terus menghamba
Tenggelam sia-sia dalam mozaik rasa

__________

(JP.19.02.2014.Untuk cahaya indah langit utara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun