Mohon tunggu...
Credentia Gisela
Credentia Gisela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang berada di semester tujuh dan sedang mencoba untuk tetap produktif. Sambil diikuti, sambil dilihat kontennya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alih Fungsi Media Sosial sebagai Media Publikasi Berita

10 November 2022   17:43 Diperbarui: 10 November 2022   17:50 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Narasi TV. Sumber: Facebook Narasi.  

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi jelas mengubah kehidupan manusia, termasuk dalam kebutuhan pekerjaan dari segi produksi, konsumsi, dan distribusi. Media berita termasuk di dalam salah satu aspek yang dipaksa untuk berkembang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat informasi.

 Konvergensi Media Berita

Konvergensi media massa dibagi ke dalam dua penamaan -- media lama dan media baru. Contoh media lama meliputi koran, televisi, dan radio, sedangkan media baru meliputi media berita yang dipublikasikan melalui internet. Berikut adalah perbedaannya.

Perbedaan media lama dan media baru
Perbedaan media lama dan media baru
Istilah media baru digunakan oleh segala bentuk media komunikasi massa yang menggunakan basis teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet (Gumelar, 2013). Internet mengubah banyak pola dalam pencarian dan penerimaan informasi. Mekanisme pekerjaannya tidak banyak berubah, namun lebih kepada proses digitalisasi produksi dan distribusi informasi.

McQuail dalam Gumelar (2013) menyebutkan ada lima kategori media baru yang dapat dibedakan berdasarkan penggunaan, isi konten, dan konteks:

  • Interpersonal communication media. Konten bersifat pribadi dan membangun hubungan yang lebih kuat daripada kepentingan informasi yang hendak disampaikan.
  • Interactive play media. Inovasi virtual reality menggugah kepuasan pengguna dalam memperoleh informasi
  • Information search media. Internet memiliki kepustakaan dan aksesibilitas sumber data yang belum pernah ada sebelumnya.
  • Collective participatory media. Pengguna internet dapat bertukar informasi, gagasan, hingga pengalaman. Salah satunya melalui media sosial.
  • Substitutions of broadcasting media. Konten yang sudah berlalu dapat diunduh dan disebarkan kembali.

Media Sosial

Shirky (n.d., dalam Kencana, dkk.) berpendapat bahwa media sosial meningkatkan kemampuan pengguna untuk bekerja sama dengan sesama pengguna yang seluruhnya berada di luar organisasi maupun institusi.

Pendapat lain oleh Nasrullah (n.d., dalam Kencana, dkk.) berbicara bahwa media sosial memungkinkan penggunanya untuk mempresentasikan dirinya dengan cara berinteraksi, berkomunikasi, dan membangun ikatan sosial secara virtual.

 Kesimpulannya adalah media sosial mulanya diciptakan sebagai wadah bagi pengguna internet untuk berinteraksi secara bebas dengan sesama pengguna tanpa ada keterikatan pekerjaan dan hal sejenisnya.

 Kelahiran jurnalisme online atau jurnalisme internet membuat industri media berlomba untuk melakukan konvergensi demi meraih peningkatan konsumen. Tiga model konvergensi jurnalistik oleh Grant (Prihartono, 2016) meliputi konvergensi newsroom, konvergensi newsgathering, dan konvergensi konten.

Konvergensi newsroom terjadi ketika para jurnalis dari surat kabar, media online, dan televisi bergabung untuk memproduksi suatu berita. Konvergensi newsgathering adalah tuntutan bagi jurnalis untuk mampu melakukan multitasking, seperti menulis skrip dan mengambil foto atau video. Konvergensi konten tampak pada sajian berita saat ini yang banyak menggunakan elemen multimedia dengan mengombinasikan teks, gambar, audio, video, dan lain-lain.

Penggunaan media sosial dalam jurnalisme online adalah salah satu wujud konvergensi konten. Media sosial sebagai platform yang membebaskan siapapun penggunanya untuk berekspresi dimanfaatkan oleh media berita sebagai salah satu jalur distribusi informasi mereka.

Instagram, contohnya. Berangkat dari media yang hanya membatasi penggunanya untuk menggugah foto, kini pengguna Instagram dapat menggugah video dalam bentuk Reels selama 90 detik maupun Feed maksimal 60 menit.

Kompas, sebagai media konvensional yang pertama kali menerbitkan surat kabar di tahun 1965 telah memperbaharui dirinya dengan bergabung di jejaring sosial Instagram dengan nama akun @hariankompas (dari surat kabar harian Kompas), @kompastv (channel televisi Kompas TV), dan @kompascom (platform online Kompas).

Narasi TV di Instagram

Sebuah perusahaan bidang jurnalisme dan media massa bernama Narasi TV yang dirintis oleh jurnalis terkemuka, Najwa Shihab, turut bergabung dalam konvergensi media.

Narasi TV telah mengembangkan publikasinya hingga ke media sosial, salah satunya Instagram. Beberapa akun Instagram milik Narasi TV antara lain @narasi.tv, @narasinewsroom, @ceritadinarasi, @komunitasnarasi, @narasiacademy, dan @narasiecosystem. Kelimanya memiliki fungsi publikasi yang berbeda.

Publikasi di @narasi.tv dijadikan lebih general, seperti unggahan promosi program, event Najwa Shihab, quotes, dan unggahan interaktif lainnya. Akun @narasinewsroom terkhusus pada publikasi berita, seperti judulnya. Unggahan @ceritadinarasi berisi kegiatan di balik Narasi People. @komunitasnarasi menggabungkan khalayak di seluruh Indonesia bahkan mancanegara. @narasiacademy membuka kelas untuk pengembangan potensi dan skill. Terakhir, @narasiecosystem dijadikan wadah bagi kreator untuk berbagi karya dan kolaborasi.

Video Infografis ala Narasi Newsroom

Memanfaatkan fitur Instagram, Narasi Newsroom secara rutin mengunggah konten video infografis di akunnya. Durasinya pun bermacam-macam. Ada yang satu menit, tiga menit, bahkan hingga sepuluh menit.

Berikut contohnya:

https://www.instagram.com/reel/CkxbLzkBkSy/?utm_source=ig_web_copy_link

Video dikemas secara kreatif dengan menggabungkan unsur teks, foto, dan video menjadi satu sehingga menyajikan informasi yang menarik. Selain kemasan video, caption yang ditulis pun dibuat dalam bahasa sehari-hari agar jalinan komunikasi dengan audiens terasa lebih akrab.

Caption pada salah satu unggahan video infografis @narasinewsroom. Sumber: Tangkapan Layar. 
Caption pada salah satu unggahan video infografis @narasinewsroom. Sumber: Tangkapan Layar. 

Pemanfaatan media sosial Instagram oleh Narasi TV khususnya akun @narasinewsroom membuktikan bahwa konvergensi media tidak hanya berbicara tentang media lama yang dicetak di kertas kemudian beralih ke situs resmi media berita, namun juga bagaimana media bisa menjadi kreatif dengan menggunakan media sehari-hari netizen -- istilah untuk pengguna internet -- sebagai tempat untuk membagikan informasi yang mereka produksi.

Penyesuaian terhadap komunitas ditunjukkan dalam penggunaan caption. Adanya perkembangan dan perubahan generasi menuntut media berita untuk juga bisa beradaptasi sehingga bisa terus memperoleh audiens sebagai konsumen maupun meningkatkan rating demi kebertahanan perusahaan.

Narasi TV juga ingin membuktikan bahwa tantangan konvergensi media bukan menjadi halangan bagi media konvensional untuk bisa berkembang. Perusahaan yang lahir di era digital ini pun ikut menantang para media terdahulu dengan mengembangkan salah satu program yang mulanya berada di media konvensional yakni Mata Najwa untuk ikut terjun ke dunia digital dan ikut bergabung di media sosial (@matanajwa).

Simpulan

Konvergensi media berita menjadi wujud perubahan pola kehidupan manusia dalam memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi informasi. Media sosial adalah salah satu wadah baru yang digunakan industri media berita untuk beradaptasi terhadap perubahan.

Kesuksesan Narasi TV dalam mengikuti alur konvergensi tampak dalam sejumlah akun media sosial -- khususnya Instagram -- yang digunakan untuk menjabarkan program-program yang dimiliki. Dengan begini, masyarakat sebagai pihak produsen maupun konsumen bisa saling menikmati adanya perubahan dalam publikasi berita.

 Daftar Pustaka

Aminuddin, A. T. & Hasfi, N. (2020). Konvergensi media surat kabar harian lokal Jateng Pos. Kajian Jurnalisme, 3(2), 137-152.

Gumelar, R. G. G. (2013). Konvergensi media online. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 6-14.

Haqqu, R. (2020). Era baru televisi dalam pandangan konvergensi media. Jurnal Rekam, 16(1), 15-20.

Kencana, W. H., Situmeang, I. V. O., Meisyanti, Rahmawati, K. J., & Nugroho, H. (2022). Penggunaan media sosial pada portal berita online. Jurnal IKRAITH-HUMANIORA, 6(2), 136-145.

Prihartono, A. W. (2016). Surat kabar & konvergensi media (Studi deskriptif kualitatif model konvergensi media pada Solopos). Channel, 4(1), 105-116.

Puspita, R. & Suciati, T. N. (2020). Mobile phone dan media sosial: Penggunaan dan tantangannya pada jurnalisme online Indonesia. Ekspresi dan Persepsi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 132-146.

Realita, E. & Setiadi, U. (2022). Konsumsi berita insidental di media sosial pada generasi dewasa. JURKOM: Jurnal Riset Komunikasi, 5(1), 99-112.

Widiastuti, N. (2019). Berita viral di media sosial sebagai sumber informasi media massa konvensional. Jurnal Digital Media & Relationship (JDMR), 1(1), 23-30.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun