Namun ternyata, setelah berkeliling sedikit di laman The Jakarta Post, pembaca dapat menemukan opsi MULTIMEDIA yang apabila diklik mengarahkan kita pada sejumlah media tersusun seperti video, foto, dan podcast (Gambar 9).
Scannability
Tidak jauh berbeda, unsur scannability masih kurang maksimal pada portal The Jakarta Post. Silakan buka ketiga link berikut ini sebagai contoh.
- Bloody toes, The Kiss and Granny’s Coffee: Exploring the streets of Vienna - Lifestyle - The Jakarta Post
- Who is Travis Scott and what is Astroworld? - Entertainment - The Jakarta Post
- Digital health passes critical for safe resumption of international travel (thejakartapost.com)
Ketiga link barusan memiliki tata penulisan yang berbeda-beda. Pada artikel pertama nampak polos, hanya ada teks dan foto saja. Dapat ditemukan adanya intro yang menjadi inti utama artikel tersebut.
Di artikel kedua, ada banyak bullet list. Berbeda lagi di artikel ketiga, ada banyak hypertext yang tidak ditemui pada artikel pertama dan kedua.
Interactivity
Sebagai bagian dari internet, portal The Jakarta Post tentunya memberikan ruang dan waktu yang amat fleksibel bagi setiap orang untuk dapat menikmati tulisannya
Di bagian video, penonton juga diberi kesempatan untuk dapat menghentikan maupun mempercepat video yang sedang dibuka. Cek Gambar 10.
Setiap artikel The Jakarta Post memiliki kolom komentar (Gambar 11).