Limbah sampah rumah tangga menjadi persoalan yang sangat serius dan selalu meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan gaya hidup modern.Â
Banyak dari kita yang belum menyadari dampak bahaya dari sampah yang terus di hasilkan setiap hari, mulai dari sampah organik dan sampah non-organik yang sangat sulit terurai.Â
Jika tidak di tangani dengan serius maka sampah-sampah ini akan mencemari lingkungan dan menimbulkan dampak yang mengerikan bagi ekosistem alam dan kehidupan manusia. Untuk itu pengolah limbah rumah tangga harus menjadi prioritas bersama, baik dari tingkat individu, masyrakat mapun pemerintah
Jika semua kalangan bersama-sama menangani kasus ini dengan serius maka dapat di pastikan keseimbangan ekosistem alam akan tetap terjaga dan manusia hidup dengan sehat.
Misalnya sampah organik, seperti sisa makanan, daun dan kertas sangat bisa diolah dan berpotenisi menjadi pupuk kompos. Namun, masih banyak masyrakat yang belum memanfaatkan serta memaksimalkan potensi ini dan sampah organik sering kali di buang begitu saja.
 Padahal, sampah organik yang tidak di kelola dengan baik akan mengakibatkan timbulnya gas metana, yang berkontribusi pada pemansan global. Dengan kesadaran penggolahan sampah organik maka kita dapat memberikan manfaat kesuburan pada tanah.
Selanjutnya sampah non-organik, seperti Produk-produk sekali pakai misalnya plastik, botol minuman dan kemasan makanan, mendapat rangking tertinggi penyumbang sampah di lingkungan.Â
Ketika sampah non-organik tidak di kelola dengan baik maka akan merusak ekosistem alam dan menjadi sumber penyakit bagi manusia. Seharusnya limbah non-organik dapat dikelola dan di daur ulang oleh pabrik sehingga dapat digunakan kembali dalam bentuk lain.
Selain itu, masyrakat harus diedukasi dan diajak bersama-sama memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keasrian lingkungan hidup.Â
Banyak masyrakat yang belum memahami bahwa penggolahan limbah bisa di mulai dari rumah tangga misalnya dengan memisahkan limbah organik dan non-organik. Pemerintah harus menyusun program edukasi agar kesadaran masyrakat meningkat.
Lalu, langkah apa yang harus kita ambil?
Pertama, menggolah limbah organik menjadi kompos, di rumah, kita bisa memanfaatkan limbah organik menjadi pupuk bagi tanaman.
Kedua, mengurangi penggunaan limbah plastik sekali pakai. Setiap individu bisa berperan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Misalnya, menggunakan botol minuman yang bisa diisi ulang, menggunakan tas belanja dan menghindari pembelian produk-produk yang memiliki kemasan plastic berlebih
Ketiga, pemerintah harus mengadakan program edukasi dan sosialisasi tentang daur ulang. Pemerintah, komunitas dan sekolah bisa mengadakan edukasi tentang penggolahan sampah menjadi daur ulang sederhana, yang nantinya bisa digunakan kembali di rumah tangga.
Maslalah limbah rumah tangga adalah tantangan terbesar masyrakat dan pemerintah, maka dari itu semua kalangan harus bekerjasama.Â
Lakukan langkah-langkah sederhana namun berdampak besar, kita bisa mengurangi beban sampah yang ada di lingkungan dan menciptakan kehidupan yang lebih bersih dan sehat. Mari kita mulai dari diri sendiri dan ajak orang lain untuk menjaga lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H