Hasilnya? Orang-orang Kristen hanya menggunakan Kristus sebagai jaket keselamatan dari murka Allah! Kita seharusnya lebih sering mendengungkan bahwa percaya kepada Injil tidak terpisahkan dari memercayakan diri kepada Kristus sebagai Tuhan dan Hakim.Â
Keyakinan dan ketaatan tidak terpisahkan. Kalimat ini tentu saja tidak dimaksudkan sebagai bantahan terhadap keselamatan berdasarkan iman saja. Kalimat tadi justru ingin memerjelas iman seperti apa yang menyelamatkan. Kita diselamatkan oleh iman saja, tetapi iman yang menyelamatkan tidak pernah sendirian saja. Iman selalu disertai dengan ketaatan.
Ketaatan yang diinginkan tentu saja melampaui semua ikatan kultural dan semua komtimen lain dalam kehidupan. Memercayakan diri kepada Kristus berarti memberi diri untuk diperdamaikan dengan sesama dari berbagai latar belakang yang berbeda.
 Kristus menjadi pemberi identitas dan pengikat kultural yang baru. Di dalam Dia kita memerangi berbagai bentuk rasisme: superioritas etnis, kebencian rasial, stigma negatif tentang suku tertentu, dsb. Injil yang menyelamatkan kita dari dosa juga akan menyelamatkan kita dari ikatan kultural yang berdosa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H