Tak terasa ketika melepaskan penat nya pekerjaan malam ini aku melirik jam sambil ku ambil cangkir kopi yang biasa menemani aku di rutinitas malam ini. ”Ahhh sudah hampir jam 1.30 malam rupanya “ desahku sambil kuhirup kopi yang seakan setia menemani aku setiap malam. “hmmm” kulirik play list komputer “lagu apa ini ya?” Tanya aku dalam hati. Seakan bosan mendengarkan lagu lagu pop cengeng tapi aku suka juga ga munafik bro apalagi jomblo nih hehehe ..serta keras nya music metal di dalam kuping ini, aku browsing file komputer mencari lagu alternatif lain. “Aha.. ini coba lagu rohani ah” pikir ku, ku scroll kebawah kulihat lihat daftar musik yang ada dalam play list di folder, aku pilih beberapa lagu.
Kulanjutkan lagi pekerjaan yang benci benci tapi butuh karena menyita waktuku siang dan malam tapi terasa ringan karena kebutuhan hidup dan tagihan yang sudah ada didepan mata (lho malah curcol) serta memang sudah menjadi kebiasaan aku untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu nya, karena aku punya prinsip “lebih baik capek diawal dan kemudian santai berlama lama” hehehehe.
Satu dua lagu berlalu hingga satu lagu rohani yang menjadi salah satu favorit juga sih Doa Yabes kiriman dari grup WA salah satu gereja internet di Solo, hingga next song, ku berhenti sejenak memperhatikan layar computer, aku resapi lagu yang kudengar… “Kok dalem banget ya..?” Tanya ku pada layar computer yang tentu saja terdiam seribu bahasa lah.
“S'perti rusa yang haus… rindu aliran sungaiMu…” hmmm entah kenapa terasa dalam sekali lirik dan lagu ini di dalam benak aku hingga aku teringat lagi ketika bersama almarhum istri aku di Wonogiri…”lho ini kan lagu yang sering dinyanyikan si Marya (almarhum istri aku)…” desah aku hampir saja aku ambil hape untuk sms karena kebiasaan aku sering menghubungi nya ketika ada yang kabar khusus yang ingin kusampaikan, namun “Opps…Marya kan sudah bersama Bapa di Sorga?? Ah coba aku tau nomor hape Tuhan (dosa ga ya?) pasti aku nanya kabar Marya. (Tettoooot!!)
“Hatiku tak tahan...MenungguMu...Bagai tanah gersang Menanti datangnya hujan Begitupun jiwaku Tuhan.....” Sempat tersentak aku mendengarnya, aku reply lagi lagu ini pas di bait ini….. Entah kenapa tiba tiba pikiran aku teringat akan diri aku dan mungkin juga buat almarhum istri aku Marya ketika berjuang melawan penyakit kanker payudara stadium 4 di kehidupan sehari harinya, sedih banget hampir aku baper lho (bawa lemper alias arem arem) kalau ingat kembali waktu itu di gereja tua (iki opo toh malah nyanyi gereja tua lagi) tapi ku piker dan kurenungkan lebih lagi, ini adalah rencana yang paling baik buat aku dan Marya dari Tuhan buat kami.
Seakan ingin memahami arti lirik lagu tersebut aku putar lagi lagu tersebut… “…tanah gersang Menanti datangnya hujan Begitupun jiwaku Tuhan” Seakan aku bertanya kepada hidup ku sendiri ”Tuhan begitu gersang dan kering nya hidup aku ya dan seakan belum menghasilkan banyak buah buah kebenaran firman Mu untuk kemuliaan nama MU”
Seakan teringat kembali hingga tak terasa baper deh sampai flashback dengan hidup sendiri…”wooow masih banyak banget kekurangan dari dalam diri aku ini, aku merasa hampa ketika menjalani hidup ini, semakin yakin akan tujuan yang aku ingini, makin jauuuh banget dan susah, karena sering mengandalkan logika dan pikiran sendiri sih, karena tanpa mengandalkan tangan Tuhan ya? Seperti seekor rusa yang haus di tanah gersang akan kebenaran firman Mu dalam hidup aku. Ah inilah maksudnya toh?
“Hanya Engkau...Pribadi yang mengenal hatiku..Tiada yang tersembunyi bagiMu..Sluruh isi hatiku Kau tahu...Dan bawaku...Tuk lebih dekat lagi PadaMu Tinggal dalam indahnya dekapan KasihMu...” Hmmm kena deh…ga ada lagi kebohongan di muka Tuhan, sering aku suka berbohong sih maklum masih penuh dengan kedagingan gitu looo…” Tuhan tau seluruh isi hati dan pikiran aku, tidak sekedar itu saja Dia juga tahu akan jalan hidup aku, masa depan dan rencana untuk hidup ku kedepan nya….
”Aaaah Tuhan banyak sekali rancangan Mu yang belum aku lakukan, banyak sekali aku mengecewakan diri Mu dalam perilaku dan tindakan aku sehari hari, disuruh lurus malah belok kanan, kalo bosan kekanan ya kekiri abis opsinya cuma itu doang sih kanan kiri, kadang mundur kadang maju, ampuuun Tuhan ampuni hamba Mu ini yang nakal ga patuh dengan Firman Mu. “Ane Fentung ente Togi” kalo bahasanya Tuhan dari Petamburan (becanda sedikit)
Tidak ada pribadi yang lebih mengenal siapa aku ini selain daripada Engkau saja Tuhan, “Ah gelaaa booo banyak banget hal hal yang tidak membuat Tuhan senang dengan hidup aku ya…” Memang sih aku berusaha untuk membuat banyak kompromi kompromi dalam setiap keputusan yang harus diambil, kadang ilmu cocokologi dan vickilogi dan ilmu ngeles warkop DKI (lha aku suka film nya sampai ilmu ngeles nya aku ambil) aku pergunakan juga sih dalam setiap kesempatan, maklum masih manusia daging bro sis….Tapi tentu Tuhan tidak berkenan dengan itu semua itu kan? Kalau A ya A ga ada opsi B emang soal UNS pilihan berganda? Ampuni hambamu ya Yesus…
Wooow it’s amazing man, buat diri aku pribadi manusia hina yang masih disayang dan ditegur oleh Tuhan dalam banyak kesempatan hidup tapi dasar nya ngeyel ya aku (manusia kepala batu kalau emakaku lagi marah) akhirnya ditegur juga kan walau agak ringan sih disuruh denger lagu, namun aku merasa ada sesuatu yang hilang dalam misi hidup ini yang harus aku lakukan ya.