Mohon tunggu...
Release ASAR Humanity
Release ASAR Humanity Mohon Tunggu... Penulis - Press Release

Update terkini program kelembagaan hingga berita kemanusiaan di dalam dan luar negeri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

MUI: Haram Konsumsi Kurma Israel Saat Ramadhan!

12 Maret 2024   09:54 Diperbarui: 12 Maret 2024   09:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar kurma Israel (Media/Asar Humanity)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru-baru ini menegaskan bahwa kurma dari Israel diharamkan. Namun, pertanyaannya kemudian muncul, bagaimana kita dapat membedakan kurma dari Israel agar tidak terkecoh?

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Internasional, Sudarmoto, dengan tegas mengimbau umat Islam di Indonesia untuk tidak membeli kurma yang berasal dari Israel. "Jika ada kurma dari Israel, sebaiknya jangan dibeli," ujarnya di kantor MUI, Jakarta, pada hari Minggu (10/3), seperti dilaporkan oleh detiknews.

Peringatan untuk tidak membeli produk-produk dari Israel sebenarnya telah dicantumkan dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Palestina.

Penting untuk dicatat bahwa pembelian kurma dari Israel bukan hanya merupakan masalah kuliner Ramadan semata, tetapi juga memiliki konotasi bentuk dukungan kemanusiaan yang kuat. Palestina telah lama berjuang untuk mendapatkan pengakuan dunia dan meraih kemerdekaannya dari pendudukan Israel.

Dalam konteks ini, membeli produk-produk Israel dapat dianggap sebagai dukungan tidak langsung terhadap pendudukan, genosida warga sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, selain memperhatikan aspek kehalalan dari suatu produk, kita juga perlu mempertimbangkan implikasi politis dan moralnya. Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung keadilan dan kedamaian di seluruh dunia, termasuk dalam hal konflik yang terjadi di Palestina.

Dengan memilih untuk tidak membeli produk-produk Israel, kita dapat berkontribusi secara positif dalam upaya memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina dan mendorong tercapainya kemerdekaan dari penjajahan yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Dengan demikian, pengenalan terhadap kurma dari Israel bukan hanya sekedar upaya untuk memastikan kehalalannya, tetapi juga merupakan bagian dari upaya kita sebagai individu yang peduli akan keadilan dan perdamaian global.

Atas kesadaran yang lebih tinggi tentang aspek politik dan moral dari setiap pembelian yang kita lakukan, kita dapat menjadi agen perubahan yang berdampak positif bagi masyarakat dunia.

Terkait cara mengenali kurma dari Israel, meskipun jenisnya berbeda-beda, hampir semua kurma memiliki bentuk yang serupa, sehingga kurma dari Israel sulit untuk dibedakan.

Lalu, bagaimana cara kita mengenali kurma Israel?

Hanya saja, meski jenisnya berbeda, namun hampir setiap kurma memiliki bentuk yang sama. Hal ini membuat kurma Israel jadi sulit dideteksi.

Menukil laman Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) Australia, berikut cara mengenali kurma Israel:

1. Periksa kemasan dan cek negara asal pembuatan kurma. Beberapa kurma memang diproduksi di Israel.
2. Periksa barcode-nya. Hindari produk apa pun dengan barcode yang dimulai dengan 729. Nomor tersebut adalah nomor seri untuk Israel.
3. Perhatikan beberapa produk kurma dengan merek ekspor Israel seperti King Solomon, King Medjool, Medjool Plus, Jordan River, dan Bahri.
4. Israel dikenal dengan kurma Medjool-nya. Namun demikian, tak semua jenis kurma ini diproduksi di Israel. Cek lagi identitas kurma Medjool yang Anda beli lewat informasi dalam kemasan.
5. Perhatikan juga kurma tanpa keterangan perusahaan produsen dan asal negara produksi yang jelas. Hindari kurma yang dikemas seperti ini agar terhindar dari trik produsen Israel untuk mengelabui pembeli.
6. Biasanya, harga kuma Israel dijual lebih murah karena disubsidi oleh pemerintahnya.

Kurma sendiri merupakan salah satu makanan yang sangat dicari pada bulan Ramadan, sering kali menjadi santapan untuk sahur atau berbuka puasa.

Anjuran memakan kurma juga muncul dalam hadis Ibnu Hajar Al Asqolani Rahimahullah. Berikut bunyinya:

"Jika salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbuka-lah dengan tamr (kurma kering). Jika tidak dapati kurma, maka berbuka-lah dengan air karena air mensucikan."

Nabi Muhammad SAW sendiri diketahui selalu mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil. Hal ini bahkan dijadikan sebagai sunah.

Namun demikian, umat Islam juga disarankan untuk membatasi asupan kurma karena kandungan gulanya yang tinggi. Dua butir kurma ukuran besar umumnya mengandung gula sebanyak 37 gram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun