Mohon tunggu...
Jefrie TY
Jefrie TY Mohon Tunggu... Freelance writer -

kadang-kadang iseng corat-coret

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Lima Trik Jitu Mengatasi Writer's Block

9 November 2012   12:19 Diperbarui: 27 Oktober 2016   08:09 3637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

5 Trik Jitu Mengatasi Writer’s Block



Pernahkah Anda mengalami writer’s block?

Writer’s blockadalah keadaan di mana seorang penulis tidak dapat menuangkan segala idenya ke dalam tulisan. Pikiran menjadi buntu, otak terasa kaku, seolah ada yang menghalangi keluarnya gagasan. Tak satu pun kata, apalagi kalimat atau pun paragraf yang mampu dihasilkan oleh sang penulis.

Banyak penulis mengalaminya, mulai dari penulis pemula sampai penulis profesional. Bagi penulis pemula, writer’s block dapat menjadi kendala yang membuatnya merasa tidak mempunyai bakat hingga akhirnya berhenti menulis. Namun, penulis profesional dengan cepat mengidentifikasi penyebab terjadinya writer’s block dan menemukan solusinya.

Berikut ini adalah lima cara mengatasi writer’s block. Anda dapat melakukan satu atau dua hal atau bahkan seluruhnya. Hal itu tergantung kebutuhan dan situasi yang sedang Anda hadapi dalam menulis.

1.Segarkan pikiran dan tubuh

Terlalu lama berada di depan komputer, berpikir dan menuangkan gagasan ke dalam tulisan, membuat otak menjadi lelah. Jika sudah begitu, sebaiknya Anda tidak memaksakan diri untuk menulis di depan komputer. Pergilah keluar, cari udara segar. Ketika kembali, otak akan menjadi lebih segar dan siap untuk bekerja.

Bukan cuma pikiran, tubuh pun perlu disegarkan. Tinggalkan tulisan Anda sejenak untuk mandi. Sehabis mandi, tubuh akan terasa segar dan siap menulis kembali. Keadaan lapar juga membuat kita sulit berpikir, mencari kata dan kalimat untuk dituliskan. Berhentilah sejenak untuk makan. Setelah perut terisi, Anda punya cukup energi untuk menulis. Hal-hal seperti ini kelihatannya sepele, akan tetapi berdampak besar bagi seorang penulis.

2.Ciptakanlah tempat menulis yang nyaman

Ruang tempat menulis sangat mempengaruhi produktivitas seorang penulis. Jika Anda mempunyai ruang ber-AC mungkin itu akan terasa lebih nyaman ketimbang sebuah kamar kecil yang pengap. Di kantor, saya mempunyai sebuah kursi dan meja kerja dengan komputer desktop di atasnya. Di sebelahnya ada satu set sofa yang sudah lama dan tidak terlalu bagus. Namun, dengan menggunakan laptop, sofa itu jauh lebih nyaman untuk menulis dan mengedit ketimbang meja kerja yang ada. Intinya, ciptakanlah ruang tempat Anda menulis senyaman mungkin.

Kita juga dapat sewaktu-waktu pergi ke kafe atau restoran, lalu menulis di sana. Saat ini ada banyak kafe atau restoran yang dengan sengaja menambah fungsi mereka, bukan hanya untuk makan dan minum, melainkan juga untuk bekerja dan mencari inspirasi. Mereka menyediakan layanan internet gratis, walaupun sebenarnya tidak gratis, karena kita harus membeli makanan atau minuman mereka. Cara ini memang membutuhkan biaya ekstra. Karena itu, saya tidak menyarankan Anda melakukannya setiap hari. Cukup sekali-sekali saja Anda melakukannya demi menciptakan ruang kenyamanan yang berbeda.

3.Carilah waktu terbaik untuk menulis

Setiap penulis mempunyai waktu terbaiknya untuk menulis. Tentu, waktu itu berbeda antara seorang penulis dengan penulis lainnya. Anda dapat mempelajari kapan Anda merasa lebih lancar menuangkan ide ke dalam tulisan, misalnya, pagi hari, siang hari atau malam hari. Berdasarkan pengalaman, waktu terbaik saya menulis adalah pagi hari, beberapa saat setelah bangun tidur, ketika otak masih segar. Pelajari waktu terbaik Anda dalam menulis, dan menulislah secara rutin pada waktu itu.

4.Asahlah kemampuan menulis Anda

Mengasah kemampuan adalah hal yang sangat penting bagi seorang penulis. Menulis bukan sekedar merangkai kata. Menulis adalah seni yang harus didukung dengan teknik yang baik. Pelajari struktur sebuah kalimat efektif, peta/map sebuah paragraf dan jenisnya, kalimat transisi, headline yang menarik, dan lain sebagainya. Anda ingat pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dulu? Pelajarilah kembali bahan-bahan pelajaran tersebut. Itu menjadi dasar yang sangat penting untuk mengasah kemampuan menulis.

5.Carilah informasi tentang topik yang sedang  Anda tulis

Salah satu sebab mengapa otak terasa “blank” ketika menulis adalah kurangnya informasi tentang topik yang akan ditulis. Informasi itu bisa didapat dengan berbagai cara. Membaca adalah cara utama yang bisa dilakukan. Membaca adalah pekerjaan wajib seorang penulis. Dari tulisannya kita bisa mengetahui apakah penulis membaca banyak buku atau tidak.

Selain membaca, diskusi dengan teman yang memahami topik tulisan Anda akan sangat berguna. Diskusi itu bisa dilakukan dengan berdialog, bisa juga di-share di media sosial seperti facebook, kompasiana atau milis. Tidak perlu tulisan final yang sempurna yang di-upload, draft tulisan pun dapat diperlihatkan dan didiskusikan. Justru, dengan masukan dari berbagai pihak dapat digunakan untuk menyempurnakan tulisan kita.

Writer’s blockbukan hal yang menakutkan jika kita tahu cara mengatasinya. Mudah-mudahan beberapa trik di atas dapat membantu meningkatkan produktivitas Anda sebagai penulis. Selamat menulis!



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun