Mohon tunggu...
Inovasi

Suburkah Tanah di Lahan Pertanianku?

4 Maret 2018   22:26 Diperbarui: 4 Maret 2018   22:46 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita pasti sering menjumpai tanah, karena tanah merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup baik hewan, tumbuhan dan manusia. Dalam sektor pertanian, tanah merupakan unsur utama dalam melakukan bercocok tanam.

Hal ini dikarenakan tanah memiliki peran sebagai media tanam. Tanaman dapat tumbuh dengan optimal jika memiliki media tanam (tanah) dengan kandungan hara yang tinggi. Namun, tidak semua tanah dapat dikatakan subur. Tanah yang subur adalah tanah yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman agar dapat tumbuh dengan optimal. Namun, tahukah anda seperti apakah suatu tanah dapat dikatakan subur? Mari simak penjelasan dibawah ini.

Ciri-ciri tanah subur

1. Lapisan humus tebal

Tanah yang subur mempunyai lapisan humus yang tebal, karena pada lapisan tersebut terkandung banyak banyak bahan organik (BO) yang dapat dimanfaatkan tanaman untuk tumbuh. Tanah yang mengandung bahan organik tinggi juga menandakan bahwa sistem drainase pada tanah tersebut baik, karena bahan organik dapat menyimpan air lebih banyak.

2.  Tingkat keasaman tanah (pH) netral

Selain kandungan bahan organik, tingkat keasaman tanah (pH) juga mempengaruhi kesuburan tanah. Tanah normal mempunyai pH pada kisaran 6-8, pada kondisi terbaik memiliki pH 6,5 -- 7,5. Tanah dengan pH netral dapat mendukung tersedianya berbagai unsur hara yang seimbang, oleh karena itu perlu untuk menjaga tingkat keasaman tanah pas tanah yang digunakan untuk produksi pertanian.

Untuk tanah asam pH <7 perlu dilakukan pengapuran untuk menaikkan tingkat keasaman tanah. Sedangkan untuk tanah basa dengan pH <7 perlu diberikan sulfur / belerang untuk menurunkan pH tanah.

3. Tekstur berlempung

Kandungan lempung / liat pada tanah berfungsi untuk mengikat unsur hara yang ada dalam tanah agar tidak mudah hanyut / tercuci. Perlu diketahui, kandungan lempung / liat pada tanah haruslah normal karena akan berpengaruh pada drainase pada tanah.

4. Kaya akan biota tanah

Adanya sejumlah mikrofauna dan mikroflora menandakan bahwa tanah tersebut mengandung bahan organik (BO) yang tinggi. Mikroorganisme membutuhkan bahan organik untuk hidup. Oleh karena itu, adanya mikrofauna dan mikroflora dapat digunakan sebagai indikator kesuburan tanah.

5. Tumbuh berbagai macam tanaman

Tanah yang subur dapat dilihat juga dari tanaman yang dapat tumbuh pada tanah tersebut. Sebagai contoh, tanah yang diatasnya ditumbuhi banyak rumput dapat digunakan sebagai indikator bahwa tanah tersebut subur.

Ciri-ciri tanah tidak subur

1. Lapisan humus tipis

Lapisan humus yang tipis menandakan bahwa tanah tersebut tidak subur karena mengandung sedikit bahan organik. Lapisan humus yang tipis ini dapat dikarenakan pengikisan tanah oleh air atau erosi tanah. Maka, perlu adanya pencegahan erosi tanah seperti melakukan mengoptimalkan drainase tanah / saluran air dll. Karena jika tanah selalu terkikis dan terkena erosi akan menghilangkan bahan organik pada tanah.

2. Tingkat keasaman tanah (pH) tidak netral

Tingkat keasaman tanah yang tidak netral dapat menimbulkan masalah dalam produksi pertanian. Tanah yang asam dapat menyebabkan tanaman keracunan unsur Al. Sedangkan tanah yang basa memiliki kadar kalsium (Ca) dan molibdenum (Mo) yang tinggi.

3. Jumlah biota sedikit

Tanah yang tidak subur memiliki kandungan bahan organik yang rendah, oleh karena itu, tidak ada / sedikit mikroorganisme yang hidup pada tanah yang tidak subur, karena pasti hanya sedikit makanan untuk menunjang hidup dari mikroorganisme tersebut.

4. Tekstur tanah keras

Tekstur keras pada tanah juga menandakan bahwa tanah tersebut tidak subur. Tanah yang memiliki tekstur keras dapat terjadi karena pengikisan tanah maupun karena erosi. Tanah mempunyai berbagai horizon (lapisan tanah), ketika terjadi pengikisan tanah, tanah yang terkikis adalah bagian humus. Karena bagian humus terkikis, maka lapisan tanah paling atas adalah lapisan subsoil yang memliki tekstur keras dan tidak subur.

5. Sedikit vegetasi yang dapat tumbuh

Sedikitnya vegetasi yang tumbuh dapat menggambarkan bahwa tanah tersebut tidak subur. Faktor yang mungkin mempengaruhi adalah pH tanah yang tidak netral ataupun kandungan bahan organik yang rendah, karena pH yang tidak netral dapat berbahaya bagi tanaman karena dapat meracuni tanaman.

Itulah ciri-ciri / indikator yang dapat digunakan untuk melihat apakah tanah yang kita gunakan untuk produksi pertanian termasuk subur atau tidak subur. Dengan mengetahui subur atau tidaknya tanah yang digunakan, diharapkan pelaku produksi pertanian dapat mengetahui tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan tanahnya.

Sekian, terimakasih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun