[caption caption="Fantasy Premier League, sumber: www.id.fantasy.premierleague.com"][/caption]
Hari ini Liga Inggris kembali bergulir. Kemeriahan yang hilang dalam hampir 3 bulan terakhir ini kembali menyemarakkan akhir pekan para pecinta sepakbola di seluruh dunia. Euforia Liga Inggris memang sudah mulai terasa beberapa waktu lalu ketika jendela transfer pemain dibuka. Masing-masing tim berlomba memperbaiki skuad dengan merekrut beberapa pemain anyar. Sebut saja Memphis Depay di MU, Petr Cech di Arsenal, Benteke di Liverpool, Sterling di City, dan masih banyak lagi. Aksi jual beli pemain ini pun diprediksi masih akan terus berlanjut hingga penutupan jendela transfer tanggal 01 September 2015. Euforia Liga Inggris tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Salah satunya Fantasy Premier League (FPL). Game online yang dirilis beberapa tahun lalu ini memanjakan para pecinta sepakbola untuk berfantasi sebagai manajer klub liga inggris.
FPL mengadopsi game Footbal Manager (FM)Â yang booming di pertengahan dekade lalu. Perbedaannya, FM menggunakan pemain-pemain virtual dalam database game, sedangkan FPL dengan pemain asli yang berlaga setiap pekan di Liga Inggris. Hal yang paling menjengkelkan ketika nge-FM adalah ketika harus kalah dengan tim yang kuakitasnya jauh di bawah kita. Seakan-akan kita "dikerjain" oleh software. Sehingga muncul istilah "save before match", simpan dulu supaya nanti bisa direstart jika kalah :D. Di game FPL hal-hal seperti itu tidak akan terjadi. Permainan berlangsung lebih fair, karena poin ditentukan oleh performance si pemain di tiap pertandingan Liga Inggris. Inilah asiknya bermain FPL, lebih terasa nyata! Selain itu aneka hadiah yang ditawarkan beberapa private league menambah daya tarik game ini.
Memasuki musim 2015/2016, FPL merilis fitur baru sebagai berikut:
1. All out attack: memungkinkan manajer untuk memasang 2 defender dalam 1 match (biasanya minimal 3)
2. Triple captain: perhitungan poin kapten tim dikali 3 (biasanya dikali 2)
3. Bench boost: poin pemain cadangan ikut dihitung.
Ketiga fitur tersebut semakin memanjakan para managers wanna be yang sudah kecanduan game ini. Jika sebelumnya hanya ada 2 kali wildcard sebagai tombol penyelamat, musim ini bertambah 3 (fitur baru di atas) dimana masing-masing dapat diaktifkan sekali dalam satu musim.
Berbicara soal komposisi pemain, tentunya tiap manajer memiliki pertimbangan masing-masing. Yang pasti, harus seimbang antara pemain mahal dan pemain murah. Biasanya untuk 1 pemain bintang yang berharga mahal, harus ada 1 pemain murah meriah sebagai penyeimbang, mengingat total budget di awal hanya 100 dollar FPL (hehehe ada mata uang sendiri nih gamenya :D). Untuk awal musim ini pemilihan pemain sedikit gambling, mengingat pemain-pemain yang musim lalu mendulang banyak poin masih belum fit kondisinya. Sebut saja Sergio Aguero, Diego Costa, Alexis Sanchez, ketiganya masih dibekap cedera dan hampir dipastikan tidak bermain di gameweek 1. Praktis, harapan para manajer bertumpu pada Eden Hazard yang musim lalu juga tampil ciamik. Untuk pemain-pemain murah meriah, pilihannya cukup banyak, meski tidak melimpah seperti musim-musim sebelumnya. Kasper Schmeichel (GK), Ward (Def), Coquelin (Mid), Callum Wilson (FW) patut dijadikan pertimbangan para manajer.
Dengan game FPL, pecinta sepakbola dapat menikmati Liga Inggris dari sisi yang berbeda. Di sini penggemar MU bisa berharap Aguero tampil baik di setiap minggunya, sebaliknya fans City juga berdoa agar Rooney segera mendapatkan kembali ketajamannya. Demi mendulang poin tertinggi dan menjadi pemuncak klasemen di akhir musim, syukur-syukur bisa mendapatkan door prize. Namun door prize bukan tujuan utama. Fantasi sebagai manajer klub Liga Inggris adalah sensasi yang memberi efek candu bagi para managers wanna be, termasuk penulis sendiri. Build your team up, managers! :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H