Di Indonesia unntuk Senjata pemakaian Sipil biasanya ang umum diberikan adlah kaliber 22 atau 5.56mm. kaliber ini lazim disebut Cis. Karena dulunya senjata Api ini kalau ditembakkan ...bunyinya tidak kuat....tetapi ciiisss.....
Senjata Api Modern untuk Senapan serbu sekarang yang digunakan Tentara dan Polisi (Kesatuan Khusus) menggunakan kaliber 5.56mm dengan berat Amunisi yang cukup besar. Sehingga muzzle velocity dari peluru pas ditembakkan  bisa sekitar 1.000 fps (1000 kaki per detik). Dengan kecepatan ini daya tembusnya cukup kuat.
Kaliber 22 atau 5.56 mm ini dirintis oleh senjata M-16, kemudian menjadi Standard NATO. Di Eropa yang membuat adalah Pabrik FN di Belgia dengan produknya FN Herstal. Pindad di Indonesia dengan Lisensi Belgia membuat SS-1 s/d SS-3 dengan Kaliber 5.56 mm juga. Pabrik AK di China juga membuat kaliber ini yaitu AK-101 (Di Indonesia Brimob memakainya untuk keperluan khusus).
Kaliber 5.56 mm dikembangkan juga untuk jenis Senapan Mesin, misalnya FX Minimi buatan Italia yang dipakai Kopassus.
Jarak tempuh peluru dan daya tembusnya ditentuan oleh beratnya/besarnya MESIU dan beratnya proyektil. Energi = 1/2 Masa X Kecepatan kwadrat.
Pada umumnya Senjata Api modern sekarang adalah kuat2 daya tembusnya. Jadi kalau terjadi penembakan jarak dekat (kurang dari 4 meter) dengan senjata Kaliber 30 keatas, Proyektil akan menembus badan manusia dan tidak akan bersarang di Badan.....
Belum lagi kalau jenis Mesiu yang digunakan dari jenis Magnum...akan kuat sekali...proyektil bisa menembus topi baja. Senjata Api Sniper yang digunakan Amerika dalam erang Irak berkaliber 50 dan meskipun ditembakkan dari jarak 1.6 mil = hampir 2 km, masih bisa menembus tembok dan mengenai orang yang bersembunyi dibelakangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H