Mohon tunggu...
Kosasih Ali Abu Bakar
Kosasih Ali Abu Bakar Mohon Tunggu... Dosen - Analis Kebijakan Ahli Madya, Pusat Penguatan Karakter

Baca, Tulis, Travelling, Nongkrong, Thinking

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kedatangan Pope, Agama, dan Realitas

7 September 2024   07:18 Diperbarui: 7 September 2024   07:33 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunjungan dan pesannya telah melewati batasan agama, batasan sebagai seorang Kepala Negara. Kedatangannya, sebagai seorang tokoh dunia yang peduli akan kemanusiaan.

Sebagai seorang Muslim, ingatkah tentang ajaran Islam yang mengedepankan kasih sayang dan keselamatan, toleransi dan keimanan, rahmatan lil 'alamin dan berlomba-lomba memberi manfaat kepada alam dan isinya.

Sebagai seorang Indonesia, baca kembali bagaimana lahirnya Bhinneka Tunggal Ika. Perjuangan yang harus dilakukan untuk mendapatkan kemerdekaan dan menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan.

Sebagai pribadi, kenyataan itu lebih penting dari pada sekedar ide atau konsep. Sebagus apapun ide apabila tidak dapat diimplementasikan, maka akan percuma. Sesederhana apapun ide yang baik, bila dapat diimplementasikan maka ia akan sempurna, bahkan berpeluang realitasnya akan lebih baik. Kata dan perbuatan menjadi sebuah kesatuan, menuju harmoni kehidupan dengan mengedepankan dialog dan menghargai perbedaan.

Agama apapun yang datang akan bicara tentang kebaikan, Muhammad datang dengan Al Amin atau yang dipercaya, hal yang sama dengan setiap Rasul dan Nabi. Muhammad juga dikenal dengan kesederhanannya. Ia menekankan kepada Islam sebagai rahmatan lil alamin dan penyempurnaan akhlak.

Isa Al Masih, membawa ajaran kasih sayang, perjalanan hidupnya dipenuhi dengan ajaran kasih sayang terhadap orang-orang miskin dan tidak mampu, berbuat baik kepada yang membencimu, dst.

Utusan dan Agama yang dibawa selalu datang dengan menebar kebaikan di muka bumi. Sering kali, golongan kita, manusia, tidak melihat ajarannya terlebih dahulu, tapi siapa yang membawanya dan perbuatannya.

Walau, dalam Islam mengedepankan Tauhid dan Kristen percaya akan Trinitas. Islam sendiri membawa ajaran bahwa ketauhidan adalah yang utama dengan tanpa meninggalkan akhlakul karimah dan kemaslahatan bersama. Hal yang sama dengan Kristen, Trinitas dengan mengedepankan ajaran kasih sayangnya.

Dalam Islam sendiri mengatakan La Ikra Fiddin, tidak ada paksaan dalam berkeyakinan. Atau Lakum di Nukum Waliyadin, bagi mu agama mu bagi ku agama ku.

Kedatangan Paus Fransiskus mengingatkan kita kembali peran agama dalam kehidupan ini di tengah hiruk pikuk nafsu kekuasaan yang ingin diraih dan materi yang direngkuh atas nama agama, ditengah orang-orang yang masih kekurangan.

Ia juga mengingatkan kembali agama-agama dan kepercayaan lain untuk terus meningkatkan keimanan masing-masing umatnya dan berbuat kebaikan sekaligus aksi nyata bagi umatnya masing-masing. Tidak hanya itu, berkompetisi dalam hal kebaikan sekaligus saling bergandeng tangan demi kemaslahatan bersama dan alam semesta.
Akhirnya, kemanusiaan dan perdamaian adalah di atas segala-galanya. Keimanan seseorang adalah hak masing-masing orang, karena iman itu tidak bisa dipaksakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun