Mohon tunggu...
Kosasih Ali Abu Bakar
Kosasih Ali Abu Bakar Mohon Tunggu... Dosen - Analis Kebijakan Ahli Madya, Pusat Penguatan Karakter

Baca, Tulis, Travelling, Nongkrong, Thinking

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paham dan Pentingnya Moderasi Beragama

8 Juni 2023   05:30 Diperbarui: 8 Juni 2023   05:42 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan mrmbangun kemashalatan umum. Cara pandang berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa. Kemudian indikator Moderasi Beragama adalah Komitmen Kebangsaan, Toleransi, Anti-Kekerasan, dan Penerimaan Terhadap Tradisi.

Bangsa Indonesia yang dikenal dengan bangsa agamis dan toleran serta masyarakat yang bisa menerima perbedaan. Tapi kesemuanya itu perlu dijaga, jika memang ingin negara ini, bangsa ini bisa kekal abadi. Salah satu bahaya latennya adalah sikap-sikap intoleransi yang amat berpotensi memecah belah dan destruktif.

Moderasi Beragama bisa menjadi solusi dalam meningkatkan nilai-nilai toleransi dan pemahaman agama yang moderat di masyarakat. Harapannya, silent majority yang selama ini diam ketika melihat intoleransi yang terjadi akan semakin sadar dan bergerak mengajak kembali saudara-saudaranya kembali ke tengah dalam beragama atau moderat.

Indonesia saat ini, bukanlah taking for granted tapi ada proses panjang disana. Apa yang sudah dicapai Indonesia saat ini bukanlah sifatnya abadi, tapi potensi ancaman masih tetap ada. Tugas kita semua untuk menjaganya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun