Mohon tunggu...
risza nugraha
risza nugraha Mohon Tunggu... -

Risza Nugraha masih berstatus mahasiswa belajar menulis untuk berbagi tertarik pada banyak hal dan masih ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Iklan Permen Clap-Clup. Pantaskah Dikonsumsi Anak-anak?

25 April 2010   02:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:36 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Layar televisi menampilkan artis cantik Arumi Bachsin dalam balutan busana seksi warna merah menyala dan mengenakan semacam topi polisi berwarna sama. Sambil meliuk-liukkan tubuhnya dengan begitu gemulai, bibir dan lidahnya asyik mempermainkan sebatang permen lolipop yang digenggam dengan tangan kanannya. Sungguh sebagai laki-laki dewasa saya merasa gerakan artis cantik ini begitu erotis, ditambah tangan kirinya yang menggenggam microphone bergerak naik turun mengelus-elus microphone tersebut seirama dengan music yang mengalun ceria.

Adegan tersebut merupakan gambaran dari iklan sebuah produk permen yang saya perkirakan ditujukan untuk pangsa pasar anak-anak, karena saya sering mendapatinya muncul pada sela-sela film kartun yang pastinya untuk dikonsumsi anak-anak. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, " Apakah adegan dalam iklan tersebut pantas ditayangkan, apalagi pada jam tayang acara anak-anak?".

Pertanyaan yang saya ajukan ternyata telah menjadi pembicaraan di beberapa forum website. Cobalah mengetikkan kata kunci "Iklan permen clap clup" pada situs pencari, maka akan anda dapati beberapa komentar yang berhubungan dengan iklan tersebut. Sayangnya, saya belum bisa menyertakan video atau gambar dari iklan tersebut saat tulisan ini diterbitkan karena saya belum bisa mendapatkannya dari internet.

Sebagai konsumen televisi maupun produk tersebut, kita berhak mempertanyakan alasan mereka menayangkan iklan yang menurut saya berbau pornografi itu pada jam tayang acara anak-anak. Dan untuk komisi penyiaran indonesia, saya kecewa dengan lolosnya iklan ini untuk ditayangkan pada jam acara anak-anak. Untuk anda para orang tua juga sebaiknya tetap senantiasa mendampingi putra-putrinya dalam menonton acara anak-anak, karena andalah filter yang paling baik untuk segala informasi yang diterima anak anda. Atau memang saya yang pikirannya terlalu ngeres sehingga salah penafsiran terhadap iklan tersebut? Jika anda sudah pernah melihat iklannya, silahkan memberikan penilaian sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun