Mohon tunggu...
Narapati Buana
Narapati Buana Mohon Tunggu... -

Dendangkanlah tembang nasibmu semerdu yang kau mau. Jangan biarkan tuhan mendendangkannya untukmu. Hidup adalah memilih, bukan dipilih. Melangkahlah kemanapun hatimu ingin melangkah. Bangkitkan semangat dan taklukan dunia. Getarkan setiap jengkal belahan bumi ini. Dan jangan biarkan tanahnya kering tak terbasuh peluh.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahasiswa Barbar

22 Mei 2015   15:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:43 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Labelnya saja mahasiswa, tapi etikanya tidak lebih baik dari kelompok manusia primitif yang biasa perang antar suku. Otak lu ditaruh di mana, tong? Mahasiswa itu cara kerjanya pakai otak dul, bukan pakai otot. Coba aja lu pikir, kalau sekelompok orang menyampaikan unek-unek melalui demonstrasi sambil merusak fasilitas umum, mengganggu para pengguna jalan, baku hantam sama polisi, kira-kira aspirasi orang tersebut akan ditanggapi oleh orang/lembaga yang didemo, nggak? Ini era sudah abad 21 coy, masak kelakuannya masih mirip nenek moyang Charles Darwin! Tunjukkan pada orang banyak bahwa mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelek beradab, bukan segerombolan keledai dungu!

Jangan sok peduli dengan urusan perut rakyat. Rakyat Indonesia sudah biasa menghadapi pengkhianatan dan penderitaan. Tanpa kau ajari, mereka amat sangat tahu bagaimana caranya bertahan hidup dalam sebuah negara yang korup. Pedulilah kepada lembaga pendidikan tempat dimana kalian menuntut ilmu. Coba kritisi sekolahmu, siapa tahu kampusmu juga merupakan bagian dari 18 kampus yang jadi bakul ijazah. Kalau terbukti benar, itu berarti pelecehan buat kalian. Mereka telah mengkhianati kalian sebagai generasi penerus bangsa. Mereka tak sedikitpun menghargai kerja keras kalian yang telah jungkir-balik belajar siang malam demi mendapatkan selembar ijazah.

Adalah hak siapapun untuk mengkritisi kinerja pemerintah kalau memang mereka menjalankan kebijakan negara ini dengan seenak udel. Kalau anda kapabel dan tahu betul duduk persoalan bangsa ini silahkan sampaikan dengan cara yang sopan, bukan dengan cara barbar yang tidak mencerminkan prilaku manusia bermoral. Negeri ini butuh generasi yang pintar, jujur, dan santun, bukan generasi yang brutal, arogan dan munafik yang berpotensi menjadi manusia korup. Satu hal yang pasti bahwa di dunia ini tidak ada satu pun pemimpin bangsa yang tanpa cacat. Dan itu bukan satu alasan bagi siapapun untuk saling menyalahkan, terlebih menganggap diri sendiri sebagai orang yang paling benar, paling hebat, dan paling pintar.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun