Mohon tunggu...
Corry LauraJunita
Corry LauraJunita Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tsundoku-Cat Slave

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memanfaatkan Fitur Bank Digital dalam Proses Budgeting

29 Oktober 2021   12:58 Diperbarui: 4 November 2021   03:45 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi transaksi non-tunai menggunakan smartphone. (sumber: Thinkstock via kompas.com)

(Disclaimer : Isi artikel murni berdasarkan pengalaman pribadi)

Sebelum pandemi, pasti ada diantara kita yang sedang berkunjung ke mall didatangi Mas atau Mbak berpakaian ungu dan menawarkan untuk mencoba menggunakan sebuah aplikasi dari bank digital. 

Saking fenomenalnya, bahkan sampai ada iklan yang Mbak berbaju ungu keluar dari rice cooker dan kulkas. Hehe, benar sekali. Jenius.

Awalnya saya sering menghindar jika dihampiri oleh Mas dan Mbak Jenius tersebut. Lama kelamaan, saya akhirnya kepo juga dan mulai membaca-baca social media dan website si Jenius. 

Berhubung saya waktu itu baru menikah, belajar menata keuangan untuk suami istri yang siap-siap LDM, saya butuh aplikasi yang bisa digunakan oleh dua orang secara bersamaan. 

Karena memang pilihan terbatas waktu itu, jatuh lah pada Jenius,  meskipun ada banya keluhan mengenai server yang sering down, dan aplikasi yang lemot haha. Namanya butuh kan, mau gimana lagi.

Bagi yang membutuhkan tips budgeting dapat baca artikel saya di sini 

Akhirnya, dengan sukarela saya mendatangi booth Jenius di sebuah bank dan mendaftar. Jujur, saya tidak menyesal sama sekali menggunakan bank digital ini. 

Saya mengancungi jempol untuk Jenius yang menurut saya menjadi pelopor bank digital dengan aplikasi kantong-kantongnya yang beragam, dan satu rekening bisa menggunakan beberapa kartu berbeda. 

Selain itu, keuntungan penarikan uag di ATM bank mana saja tanpa terkena biaya juga merupakan salah satu keuntungan yang membuat saya tertarik saat itu. Selain Jenius, akhirnya saya juga membuka rekening di bank digital lain, yaitu DBS karena memiliki fitur investasi.

Cukup dengan latar belakangnya, nah kita beralih dengan bagaimana bank-bank digital ini  membantu saya dalam proses budgeting.

  • Satu rekening dengan beberapa kartu ATM dan debit

Fitur ini membuat saya bisa membagi kebutuhan saya dan suami kedalam dua "rekening" terpisah, dan bisa ditarik dengan kartu-kartu yang berbeda. 

Hal ini membuat saya tidak lagi kerepotan transfer uang kebutuhan suami, kebutuhan saya dan kebutuhan rumah tangga. Ketika akhir bulan, saat uang tersebut ada sisanya, saya juga dengan mudah mengosongkan kantong-kantong tersebut, supaya budgetnya kembali dari 0.

Keuntungan lainnya, saat suami membutuhkan sesuatu tetapi tidak bisa membeli sendiri (dari toko online misalnya), saya bisa menarik uangnya dan membantunya belanja. Jadi, tidak ada anggaran yang tersakiti.

  • Tabungan Maxi (Deposito) Jenius untuk dana darurat

Selalu sediakan payung sebelum hujan. Sediakan dana darurat yang mudah diakses jika terjadi hal tidak diinginkan. 

Masalahnya, dana darurat ini kan sifatnya tidak diutak-atik, sayang sekali jika jumlahnya tidak berkembang. Tetapi, jika dimasukkan deposito, saat mencairkannya akan butuh waktu ke bank, dan bagaimana kalau butuhnya pas malam hari atau hari libur?

Fitur deposito dari bank digital ini menjawab kegalauan saya. Dana darurat berkembang pelan-pelan, tetapi mudah juga proses pencairannya. 

Nah, jujur yang was-was itu adalah jika saat dibutuhkan tetapi aplikasi error. Semoga tidak kejadian ya, dan semoga juga dana darurat tidak perlu digunakan. Biarlah dia diam aja di rekening saya.

  • Fitur tabungan Flexi yang flexibel dari Jenius

Rekening ini memberikan bunga yang relatif tinggi dibandingkan bank konvensional, tetapi tabungannya tidak perlu dikunci seperti deposito Maxi. 

Fitur yang ini saya gunakan sebagai penampung sinking fund. Bagi yang belum familier, sinking fund adalah dana yang disisihkan untuk satu tujuan tertentu. Sinking fund saya misalnya dana sosial seperti uang duka atau amplop nikahan. 

Ya, dana tersebut selalu dibudgetkan tiap bulan, tetapi tidak selalu tiap bulan ada yang menikah kan, nah, uangnya dikumpulkan terpisah sebagai jaga-jaga kalau ternyata kebutuhan ngado dalam sebulan lebih besar dari yang bisa disiapkan. 

Ada satu kantong lain juga untuk menyimpan budget si kecil seperti vaksin dan diapers. Jadi, setiap kebutuhan si kecil ya ditarik dari rekening tersebut, hal ini membantu juga dalam pencatatan pengeluaran tiap bulan, loh.  

  • Fitur Moneytory dan In/Out Jenius

Tambahan moneytory membuat kita bisa tahu pengeluaran terbesar ke mana saja, dan juga bisa plafon budget yang ditentukan untuk satu kebutuhan. 

Saya tidak begitu menggunakan fitur ini karena setiap rekening di dalam Jenius memang sudah ditentukan nominalnya. Jika saya kelupaan mencatat, fitur in dan outlah yang paling bermanfaat. Jangan lupa selalu memberikan catatan setiap melakukan transfer atau pembayaran supaya gampang ingat-ingatnya.

  • Fitur investasi SUN dan Reksadana DBS

Setelah hampir dua tahun menggunakan Jenius, saya akhirnya membuka lagi sebuah rekening di Bank Digital lainnya yaitu DBS. 

Keistimewaan DBS dibandingkan Jenius adalah fitur investasinya yaitu Surat Utang Negara, dan yang terbaru adalah reksadana. Jujur, hanya fitur ini yang saya manfaatkan dari DBS karena saya masih nyaman dengan Jenius meskipun ada drama-dramanya. 

DBS memudahkan saya dalam memaksimalkan prinsip compound interest. Imbal hasil SUN yang saya terima hitungannya masih receh, tetapi recehpun akan bernilai jika menemukan tempat yang benar. Di DBS, imbal hasil tersebut langsung bisa saya investasikan kembali ke reksadana. 

Fitur DBS yang mirip dengan tabungan Flexi dan Maxi Jenius juga ada, jika ada yang ingin pakai satu bank digital saja. Pembuatan rekening DBS ini juga full online, nanti kita akan janjian temu dengan orang dari bank untuk verifikasi data.

Nah, itu pengalaman saya menggunakan bank digital untuk membantu saya dalam mengatur keuangan sehari-hari. Semoga bisa menjadi inspirasi juga bagi yang sedang mencari cara memisah-misahkan pos keuangan tanpa harus membuat banyak rekening tabungan di bank yang berbeda. 

Saat ini, semakin banyak bank digital yang menawarkan banyak kemudahan, dan juga keuntungan. Semoga perkembangan ini juga diikuti dengan meningkatnya keamanan untuk kenyamanan penggunanya.

Baca artikel cara mengelola keuangan tanpa stress di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun