SIG menjadi salah satu teknologi dalam mendukung pemantauan, analisis, dan pengelolaan dampak perubahan iklim di kawasan pesisir. Melalui data-data seperti suhu permukaan laut, pola arus, dan perubahan garis pantai, SIG membantu dalam mengidentifikasi kawasan yang rentan terhadap perubahan iklim, sehingga memungkinkan pemerintah dan organisasi konservasi untuk melakukan intervensi yang tepat. Di kawasan blue carbon, SIG memainkan peran kunci dalam menjaga keanekaragaman hayati laut dan mendukung kebijakan lingkungan berbasis data.
Pada kegiatan ini, mahasiswa akan memahami bagaimana SIG dapat membantu dalam pemetaan dan pelestarian sumber daya pesisir yang berharga. Penggunaan teknologi ini juga bertujuan untuk mendukung upaya konservasi mangrove secara efektif dengan melibatkan data spasial dalam analisis dan perencanaan konservasi. Dengan mengikuti kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis dalam bidang riset geospasial tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran ekosistem pesisir dalam mitigasi perubahan iklim. Selain memberikan pengalaman praktis, kegiatan ini diharapkan akan berkontribusi dalam melestarikan ekosistem mangrove sebagai bagian dari solusi alami perubahan iklim.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang tidak hanya memperoleh pengalaman langsung dalam konservasi ekosistem pesisir, tetapi juga berperan aktif dalam mitigasi perubahan iklim melalui pemanfaatan teknologi SIG untuk mengelola potensi blue carbon. Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata dari integrasi antara pendidikan, penelitian, dan pelestarian lingkungan yang dapat menjadi model bagi upaya konservasi lainnya di masa depan.
Penulis : Corrie Teresia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H