Mohon tunggu...
Cornelius Andrew
Cornelius Andrew Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah seorang pelajar SMA.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesegaran Hidup dalam Warung Kecil

20 November 2024   23:58 Diperbarui: 21 November 2024   00:40 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon katanya, hidup manusia selalu dipenuhi dengan ketidakpastian. Tak jarang pula ketidakpastian menyebabkan manusia menjadi lelah, letih, dan lesu. Apalagi jika tanggung jawab sampingan beres, tetapi tanggung jawab utama terseok-seok. Berangkat dari faktor tersebut, manusia ingin untuk memperoleh kesegaran hidup.

Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta merupakan kota metropolitan dengan populasi 32 juta jiwa. Kota ini selalu dipenuhi dengan hiruk-pikuk kehidupan modern, mulai dari kereta-kereta yang berdempetan sampai mall-mall yang ramai.

 Namun, kesegaran hidup dalam tempat-tempat tersebut sulit untuk ditemukan. Terlepas dari sisi kota yang sibuk, Jakarta juga memiliki sejumlah warung kecil yang menawarkan kesegaran hidup. 

Warung-warung tersebut menjadi oase sederhana yang mampu membawa kesegaran hidup bagi pendatang warung tersebut. Kesegaran hidup yang timbul akan mentransformasi energi yang lama menjadi energi yang baru dalam kehidupan seseorang.

Bayangkan anda sedang berjalan di jalan raya Jakarta pada sore hari. Dengan teriknya matahari, rasanya tak sabar untuk meminum sebuah nutrisari yang dipenuhi dengan es batu. Tak disangka, anda melihat jeruk peras di sebuah warung kecil. 

Anda pun berjalan menuju warung tersebut. Sesampainya di warung, ada ibu berumur 65 tahun yang menyambut anda dengan senyum yang paling ramah. Di dekat ibu tua itu, ada sekumpulan anak-anak kecil yang sedang bermain kelereng. Anda langsung memesan jeruk peras dan duduk di kursi bakso. 

Tak lama kemudian, jeruk peras itu diantarkan ke mejamu. Sambil menyeruput jeruk peras, anda mengamati situasi hidup dalam warung kecil ini. Seketika anda merasakan sebuah perasaan segar yang memancarkan semangat baru kehidupan. Ternyata, sejumlah orang dari berbagai ragam budaya dapat bertemu bersama dengan harmonis. 

Di tempat ini, terdapat sebuah manfaat budaya yang ditunjukkan dari kehadiran semua orang yang dihargai tanpa memandang status sosial. Upaya untuk mendirikan dan menjalankan warung kecil ini dapat menopang ekonomi keluarga ibu tua tersebut. Pada akhirnya, kesegaran hidup sungguh terbawakan bagi pendatang warung tersebut.

Dari ilustrasi tersebut, terdapat sebuah kesederhanaan yang memberikan manusia energi yang baru. Warung-warung tersebut memiliki potensi untuk semakin membawakan kesegaran hidup bagi lebih banyak orang. 

Hal ini terbukti dari berbagai manfaat yang dimiliki, baik secara budaya maupun budaya. Saya berharap bahwa kita semua bisa belajar dari kesederhanaan ini. Alhasil, kita dapat membuat hidup kita lebih berwarna dengan hal-hal yang sederhana. Semoga kesegaran hidup yang timbul dalam warung-warung kecil dapat terus dipertahankan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun