Akan kukelamkan malam malammu yang tak merinduku
Akan kupahitkan kecupanmu yang tak menghafal namaku
Biar malam ini gugusan bintang menghukum ketamakanku Sampai mataharipun turut menggigil ngilu
Biar! Asal tak memusnahkan barisan mimpiku yang berjibaku
. . .
Sepertinya sunyi adalah nama tengahmu
Karena tak pernah kau jawab igauanku
Rupanya di dalam tidur, aku lupa amarah masih beradu
Malahan dengan girang kucium ujung hidungmu
. . .
Hujan adalah nestapa
Sinar mentari adalah derma
Dan setiap kuucapkan selamat malam kepada warna baruku
Sapa tersesat di semesta yang melagu
Sudahlah
Tak mengapa hanya aku yang merindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H