Di hari ketujuh Tuhan menciptakanmuÂ
Dari sebuah ilalang yang berujung rinduÂ
Menolak untuk menyerah pada kemarau Â
Kamu masih menjejakkan akarmuÂ
Di hari kedelapan aku menemukanmuÂ
Setiap malam tersedu untuk rembulanÂ
Setiap siang acuh melawan topanÂ
Kamu masih memijakkan akarmuÂ
Di Hari kesembilan kita bersatuÂ
Tercipta dari pangkal yang berbedaÂ
namun bersekutu karena kemarau yang samaÂ
Kita sudah tidak marah lagi pada duniaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!