Pachelbel selalu datang bermainÂ
menyambut rupamu yang terpahat di matakuÂ
Kau yang selalu mencetuskan dentingmu sendiriÂ
Kau yang dapat menggubah semua tatanan laguÂ
Kau yang kuasa mencipta Kuartet di dalam kapel
Bahkan kaki gramofon melangkah mundur untukmu
Bahkan waltz mengubah ketukannya ketika berhadapan denganmuÂ
Bahkan Tchaikovsky tak dapat menerka melodimuÂ
Kau adalah simfoniku yang tak pernah selesai.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!