Apakah yang kau jayai?
Tengkulak cinta berlaba dusta.
Menimbun iba mencari guna.
Bahkan pengerat pun lebih tinggi dari padamu.
Bahkan juru tafsir sungkan membaca riwayatmu.
Kata-katamu hanyalah konfeksi,
tak lebih dari komoditi.
Siapakah yang silap?
Hatiku atau akalmu?
Satu yang niscaya,
aku saja yang mencinta.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!