Dari berjualan cilok ayam yang mendapat keuntungan tak seberapa, di tengah pandemi ini membuatnya semakin sedih karena sepinya pembeli. Saat ini pendapatannya perhari hanya berkisar 60 ribu hingga 90 ribu saja.
"Ini saya ngambil dari bos saya, 1 bungkus isinya 100 biji harganya 70 ribu dari bos saya. Terus saya jual 1 bijinya seribu, dari 1 bungkus saya gak dapet untung banyak, hanya 30 ribu dan sekarang ini paling sehari bisa habis 2 hingga 3 bungkus aja. " kata Bosin.
Bosin memiliki impian ingin mempunyai usaha yang layak, selain itu ia juga ingin keempat anaknya bisa menempuh pendidikan sampai pada perguruan tinggi.
"Semua orang pasti punya impian ya, kalo saya sih cuma pengen punya usaha gitu yang duduk diam di satu tempat aja gitu biar ga keliling jalan kaki sambil dorong gerobak. Saya juga pengen anak-anak saya bisa kuliah. Tapi yang diutamakan sekarang sih, semoga pandemi ini cepat berakhir agar perekonomian kembali lagi kayak dulu," Â harapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H