Uji pH dilakukan guna untuk memastikan pH pupuk berada pada kisaran 6,5 -- 7,5, yang idela untuk berbagai jenis tanaman.
Uji Efektivitas Tanaman
Terapkan pupuk pada tanaman dalam skala kecil dan evaluasi pertumbuhan serta hasil panennya dibandingkan dengan control tanpa pupuk organic cair. Dengan melakukan uji efektivitas tanaman ini dapat mengetahui kualitas dari pupuk organic cair limbah cair tahu.
Uji TDS
TDS (Total Disolve Solids) adalah total konsentrasi zat padat terlarut dalam larutan, seperti garam mineral, bahan organic, dan ion-ion lainnya. TDS digunaan untuk mengetahui kandungan nutrisi yang tersedia bagi tanaman dalam pupuk cair. TDS untuk pupuk organic cair biasanya sekitar berkisar 1000-3000 ppm, tergantung pada jenis tanaman yang akan menggunakan pupuk tersebut.
Uji EC
EC (Electrical Conductivity) mengukur kemampuan larutan untuk menghantarkan listrik, yang mencerminkan konsentrasi ion-ion dalam larutan, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. EC berhubungan langsung dengan salinitas larutan dan kesuburannya. EC untuk pupuk cair berkisar antara 1-3 mS/cm, tergantung kebutuhan tanaman. EC yang terlalu tinggi dapat merusak akar tanaman akibar salinitas berlebih.
Uji BOD
BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mendegradasi bahan organic dalam air. Nilai ini menunjukkan tingkat kandungan bahan organic dalam pupuk cair. BOD yang tinggi (>200 mg/L) menunjukkan kandungan bahan organik yang kaya, tetapi nilai yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah bau.
Uji COD
COD (Chemical Oxygen Demand) mengukur kebutuhan oksigen untuk mengoksidasi bahan organic dan anorganik dalam sampel. Parameter ini mencerminkan potensi pencemaran dari pupuk cair. COD untuk pupuk cair umumnya < 500 mg/L untuk mencegah dampak pencemaran lingkungan.