Arang dari tandan kosong sawit menghasilkan nilai kalor terbaik saat menggunakan perekat kanji, dengan kadar volatil dan karbon tetap yang optimal. Abu tandan kosong sawit berhasil diolah menjadi briket berkualitas, dengan berat perekat memengaruhi hasil bioarang.Â
Cangkang kelapa sawit dari limbah pabrik diolah menjadi bahan baku alternatif briket dengan perekat tepung singkong. Terakhir, biopelet dari limbah tandan kosong sawit menunjukkan potensi besar sebagai bahan bakar terbarukan, terutama melalui kombinasi konsentrasi perekat amilum dan varian campuran bahan.
Kelemahan dan Rekomendasi
Beberapa kelemahan teridentifikasi, seperti kebutuhan untuk meningkatkan kepadatan briket dari limbah kelapa dan jagung, serta pentingnya kualitas perekat pada tandan kosong sawit. Untuk abu tandan kosong sawit, disarankan penggunaan mixer untuk pencampuran bahan baku agar lebih merata dan menganalisis kandungan volatil lebih mendalam.Â
Pada cangkang kelapa sawit, proses pengadukan dengan mixer juga direkomendasikan untuk hasil lebih baik. Sedangkan pada biopelet dari tandan kosong sawit, perlu ditambah variasi jenis perekat dan bahan untuk meningkatkan diversifikasi hasil.
Penelitian ini secara keseluruhan memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong penggunaan limbah biomassa sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan ekonomis, sekaligus membuka peluang untuk pengembangan teknologi pembuatan briket dan biopelet yang lebih efisien di masa mendatang.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI