Ketersediaan lahan: Tanaman biofuel bisa bersaing dengan tanaman pangan, terutama pada biofuel generasi pertama.
Efisiensi konversi: Masih diperlukan peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya dalam proses konversi biomassa menjadi energi.
Dampak lingkungan: Penggunaan biomassa dalam skala besar dapat menyebabkan degradasi lahan, hilangnya keanekaragaman hayati, serta masalah air jika tidak dikelola dengan baik.
Masa Depan Energi Biomassa dan Biofuel
Potensi biomassa dan biofuel dalam transisi menuju energi terbarukan sangat besar, terutama dengan perkembangan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan meminimalkan dampak lingkungan. Teknologi biofuel generasi kedua dan ketiga, seperti biofuel dari mikroalga dan limbah lignoselulosa, terus dikembangkan untuk mengatasi tantangan yang ada.
Dukungan kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam mempercepat adopsi biomassa dan biofuel, melalui insentif pajak, subsidi, serta standar bahan bakar terbarukan. Dengan kemajuan teknologi dan manajemen yang tepat, energi dari biomassa dan biofuel dapat menjadi pilar penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H