Kemunculan Youtube sebagai platform untuk berbagi konten video memberikan wadah bagi siapapun untuk berkarya di dalamnya. Akan tetapi, sudahkah video-video yang disajikan di youtube memenuhi kriteria sebagai video yang berkualitas?
Di samping memberikan hiburan, video yang baik juga seharusnya bisa memberikan pesan yang informatif dan mampu mempersuasi para audiensnya. Hal-hal teknis pun perlu diperhatikan dalam pembuatan video. Namun, pada faktanya saya masih menemukan beberapa video yang tidak memenuhi salah satu hingga keseluruhan kriteria-kriteria tersebut.
Hal tersebut tak hanya ditemui di video-video amatir saja, namun juga video yang dibuat oleh para profesional walau mungkin hanya sedikit kekurangannya. Membuat konten dalam bentuk video nyatanya tidaklah semudah itu, untuk itu penting bagi anda untuk mempelajari terlebih dahulu beberapa hal yang diperlukan dalam pembuatan video.
Youtube: Penunjang kreatifitas dan bisnis
Youtube adalah salah satu media yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk membuat berbagai konten dalam bentuk video. Kemudahan dalam penggunaannya membuat siapapun mempunyai kesempatan untuk menunjukkan karya yang terbaik hingga memunculkan adanya peluang bisnis.
Youtube dapat mengantarkan anda untuk mencapai kesuksesan. Namun tak semudah itu, Ciampa dan Moore (2015) menyatakan jika saluran youtube ingin berkembang dan diminati maka konten yang diberikanpun harus dapat menarik perhatian audiens. Tak hanya itu, konten youtube juga harus dapat membawa para audiensnya untuk hanyut ke dalam isi konten.
Kesuksesan saluran youtube ditentukan oleh jumlah penontonnya. Banyaknya konten yang dibagikan di youtube menjadi tantangan bagi para kreator dalam menggaet para penontonnya. Maka hal-hal ini penting untuk diperhatikan dalam memasarkan saluran youtube anda:
-Pencarian informasi mengenai target audiens dan kebiasaan menontonnya
-Kekuatan konten (buatlah konten yang unik dan menarik)
-Pasarkan juga di media sosial lain yang anda miliki untuk mengarahkan audiens berkunjung ke saluran youtube anda
Membuat Video yang Baik
Dalam buku 'Youtube Channels for Dummies' (2015) ada hal-hal mendasar yang perlu diperhatikan oleh para pembuat video sebelum menayangkan hasil kreasinya. Dasar-dasar yang perlu diperhatikan antara lain:
-Memilih kamera yang sesuai dengan kebutuhan
Kamera dalam proses pembuatan video adalah perangkat yang sangat penting untuk menangkap gambar bergerak. Namun seiring berkembangnya zaman ke arah digitalisasi, tipe-tipe kamera pun semakin banyak. Maka idealnya kamera yang dapat menghasilkan gambar dengn kualitas terbaik biasanya berbentuk camcorder khusus, digital SLR, dan Go Pro. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi anda untuk menggunakan smartphone ataupun webcam selagi bisa menghasilkan gambar bergerak dengan jelas.
-Pencahayaan yang baik
Tanpa cahaya yang jelas, orang tidak dapat melihat dengan jelas. Akan tetapi, pencahayaan yang baik bukan berarti pencahayaan lampu yang memadai, melainkan boleh memanfaatkan berbagai media seperti sinar matahari, dan lainnya selama memberikan hasil akhir yang bagus.
-Kualitas audio yang baik
Audio merupakan elemen yang paling penting dalam mendukung tampilan video. Bahkan apabila kualitas gambar kurang baik, dengan adanya audio yang jelas dapat membantu menjaga keselurugan konten video.
-Kamera stabil:
Untuk menjaga kestabilan gambar bergerak, penggunaan tripod sangat disarankan. Hal ini dapat menjaga kestabilan shoot tanpa adanya shaking.
-Pengambilan sudut yang baik
Supaya tidak membosankan, perpindahan sudut atau angle kamera sangat disarankan. Macam-macam angle kamera antara lain Bird's eye view, High Angle, Eye level, Low Angle, Â dan Frog's eye view.
Evaluasi Kualitas Music Video 'Westlife -- My Love'
Setelah mempelajari langkah-langkah dalam pembuatan video yang baik, kini saya ingin mengajak anda untuk memperdalam pemahaman dengan melakukan evaluasi kualitas video. Di sini saya akan mencoba melakukan evaluasi melalui Music Video (MV) dari Westlife yang berjudul My Love.
Evaluasi akan memperhatikan dua kriteria yaitu Design dan Massage. Dalam Design terdapat dua komponen penilaian mulai dari Style and Organization dan Creativity. Sedangkan Message mempunyai tiga komponen yaitu Content, Quality, dan Spelling Usage, Grammar and Mechanics.
Di sini saya akan memaparkan secara singkat evaluasi yang berhasil saya lakukan:
-Style and Organization: Pada bagian ini yang dinilai adalah bagaimana konten video berjalan, apakah terorganisir atau tidak. Keefektivan transisi, dan latar belakang yang mendistraksi ataupun tidak menjadi poin utamanya. Dalam MV My Love, pad bagian latar belakag cukup mendistraksi karena editing yang masih terlihat kasar. Transisi video di bagian verse I pun tidak mengikuti beat.
-Creativity: Sudut pandang kamera, sound effect, dan jarak bidik adalah hal-hal yang perlu diperhatikan. Dalam MV My Love sudut pandang dan jarak bidik cukup variatif, sound effect sudah tergolong sangat baik.
-Content: Membahas mengenai perkenalan subjek, memancing perhatian, dan audiens dapat menyimak konten dengan mudah. Pada MV tersebut, karena adanya konsep cerita yang unik namun sederhana mampu memancing saya untuk terus mengikuti MV dari awal hingga akhir tanpa merasa bosan.
-Quality: Pada bagian ini fokusnya adalah pada musik dan kata-kata cukup jelas didengarkan, pencahayaan, fokus gambar, dan kamera yang stabil. Di sini, MV My Love mampu memberikan fokus gambar yang jelas, pencahayaan sebagian besar memadahi, dan kata-kata yang disampaikan oleh para personil menurut saya sangat jelas didengar.
-Spelling Usage, Grammar, and Mechanics: Penggunaan tata bahasa dan pengejaan yang tepat. Video Westlife yang satu ini mempunyai tata bahasa dan pengejaan yang baik. Sebenarnya di sini saya tidak ragu lagi, sebab grup musik ini memang berasal dari negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama.
Nah, itu tadi sekilas evaluasi saya terhadap MV My Love -- Westlife. Ingin lihat lebih lengkapnya? Yuk, langsung simak video di bawah ini!
