Duka-Mu AbadI
Â
Dukamu adalah dukaku
Air matamu adalah air mataku
Kesedihan abadimu
Membuat bahagiamu sirna
Hingga ke akhir tirai hidupmu
Dukamu tetap abadi
Bagaimana bisa aku terokai perjalanan hidup ini
Berbekalkan sejuta dukamu
Mengiringi setiap langkahku
Menguji semangat jituku
Karena dukamu adalah dukaku
Abadi dalam duniaku!
Namun dia datang
Meruntuhkan segala penjara rasa
Membebaskan aku dari derita ini
Dukamu menjadi sejarah silam
Dasarnya 'ku jadikan asas
Membangunkan semangat baru
Biar dukamu itu adalah dukaku
Tindakanku biarkan ia menjadi pemusnahku
 analisis bahasa kias dalam puisi "Duka-Mu Abadi' karya Sapardi Djoko Damono:
"Air matamu adalah air mataku": Kiasan ini menggambarkan rasa pedui yang sangat mendalam. Air mata sebagai simbol kesedihan diibaratkan menunjukkan bahwa penyair merasakan duka yang sama.
"Kesedihan abadimu membuat bahagiamu sirna": Kiasan ini menggambarkan bagaimana duka yang mendalam dapat menghilangkan kebahagiaan seseorang. Kesedihan seolah-olah menjadi bayangan yang menutupi kebahagiaan.
"Hingga ke akhir tirai hidupmu dukamu tetap abadi": Kiasan "tirai hidup" mengacu pada akhir kehidupan. Bahasa kiasan ini mengartikan bahwa duka yang dialami sangat mendalam dan seakan-akan  terus ikut di sepanjang hidup.
"Berbekalkan sejuta dukamu": Kiasan ini menggambarkan duka seolah-olah menjadi modal hidup yang harus terus dibawa dan dipikul.
"Menguji semangat jituku": Kiasan "semangat jitu" mengacu pada semangat yang kuat dan teguh. Duka yang dialami seolah-olah menjadi ujian terhadap kekuatan untuk menjadi lebih semangat.
"Meruntuhkan segala penjara rasa": Kiasan "penjara rasa" menggambarkan perasaan terjebak dalam kesedihan. Kedatangan seseorang yang baru seakan-akan menjadi kunci untuk membebaskan diri dari kesedihan .
"Dasarnya 'ku jadikan asas": Kiasan ini menunjukkan bahwa penyair menjadikan pengalaman duka sebagai dasar untuk membangun kekuatan baru. Duka yang dulu menjadi beban, kini menjadi dasar baru yang lebih kuat untuk tumbuh dan berkembang.
"Biar dukamu itu adalah dukaku, tindakanku biarkan ia menjadi pemusnahku": Kiasan ini menunjukkan kesiapan untuk berkorban demi mengalahkan duka. Penyair siap menghadapi segala hasil, bahkan jika tindakannya itu justru menghancurkannya.
Â
B.Makna dan Efek yang Dihasilkan
Penggunaan bahasa kias dalam puisi ini memiliki beberapa peran penting,antara lain adalah;
- Memperdalam makna: Bahasa kias membuat puisi menjadi lebih kaya makna dan membuka pengetahuan yang lebih luas.
- Menciptakan imaji: Kiasan-kiasan yang indah menciptakan gambaran yang lebih hidup dalam benak pembaca.
- Membuat puisi lebih umm: Kiasan membuat puisi tidak hanya berbicara tentang pengalaman pribadi penyair, tetapi juga tentang pengalaman manusia secara umum.
Â
C.Kesimpulan
Secara keseluruhan, bahasa kias dalam puisi "Duka-Mu Abadi" memiliki makna yang sangat penting dalam menyampaikan pesan dan emosi penyair. Kiasan-kiasan yang digunakan tidak hanya memperindah puisi, tetapi juga memperkaya makna dan menciptakan pengalaman yang membut kagum bagi para pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H