Hari keenam memanjatkan permohonan:
"Semoga Gereja bisa hadir sebagai Gereja Inklusif di tengah Masyarakat Indonesia."
Permohonan ini menegaskan gambaran Gereje Inklusif oleh Paus Fransiskus bahwa Gereja yang mau berjerih-payah, bernapas-napas, berkotor tangan, dan berbau keringat orang jalanan karena kepedulian yang dicurahkan lebih kepada keselamatan masyarakat dunia daripada keselamatan sendiri. Gereja yang sungguh peka terhadap penderitaan sesamanya yang terpinggirkan dan senantiasa berjuang menciptakan kedamaian di tengah masyarakat. Sederhananya, Gereje inklusif seperti seorang anak yang anak merangkul semua orang di jalan peziarahan bersama menuju Rumah Bapa.
Hari ketujuh memanjatkan permohonan:
"Semoga melalui kehadiran iman Gereja Inklusif, Indonesia bisa mendapatkan anugerah berlimpah berupa semangat kerukunan, kesetiakawanan, saling menghormati, solidaritas, toleransi, dan nilai-nilai kebersamaan lain yang semakin meresap ke kedalaman hati seluruh komponen bangsa."
Permohonan ini adalah bentuk narasi panjang tentang Gereja Inklusif yang diumpamakan seperti ragi yang meresap ke adonan roti. Gereja Inklusif harus bisa meresapi masyarakat dan menghasilkan kehadiran buah-buah Roh seperti semangat kerukunan, kesetiakawanan, saling menghormati, solidaritas, toleransi, dan nilai-nilai kebersamaan lainnya. Dan aneka resapan semangat dan nilai-nilai di tengah masyarakat ini dapat menyebar ke berbagai organ tubuh bangsa ini.
Hari kedelapan memanjatkan permohonan:
"Semoga semakin banyak orang muda Indonesia yang tergerak hatinya untuk mengarahkan hidupnya bagi kepentingan besar bangsanya sesuai dengan panggilan masing-masing."
Permohonan ini menyuarakan harapan besar kepada kaum muda Bangsa Indonesia. Negeri Indonesia semakin terbang tinggi dengan mengepakkan sayapnya yang kekar. Kerjasama dan sumbangan-sumbangan pemikiran di bidang kemanusiaan untuk mencapai kemartabatan ini membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit dicurahkan. Kaum muda adalah pembawa api perjuangan demi mengobarkan kepentingan-kepentingan besar Bangsa Indonesia.
Hari kesembilan memanjatkan permohonan:
"Semoga usaha bersama menghadirkan Eco-Camp Mangun Karsa meningkatkan semangat penghayatan serta pengobaran kembali nilai-nilai pancasila."