Mohon tunggu...
CorMa HuLK
CorMa HuLK Mohon Tunggu... Lainnya - "Anda Tidak Perlu Menjadi Jenius Dalam Berkarya, DIY"

Mahasiswa Asal Belu, Nusa Tenggara Timur. Anggota Komunitas Relawan Grigak Yang Giat Melanjutkan Bara Semangat Rama Mangun Dalam Menebus Hutang Kepada Masyarakat Kecil.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kotor Tapi Jernih

14 Februari 2020   11:21 Diperbarui: 14 Februari 2020   11:28 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tempatku, Dinleo, kami sering minum air di bekas pijakan sapi. Ketika dahaga mendera, air di jejak sapi itu adalah pilihan terakhir bagi telaga haus mereda. Begitulah geografis mengajari kami agar menjadi magis. Nenek moyong kami tidak pernah meninggalkan prasasti atau kitab bertahan hidup. Tapi kami hidup dalam roh mereka dalam menaklukkan kehidupan di dunia yang keras. Demikianlah sepenggal kisah tentang masa-masa kecilku ketika berperan sebagai gembala kawanan sapi. 

Kotor Tapi Jernih

Nah... berikut ini adalah satu penggalan lagi. Tapi bukan kisah. Ini hanya sepenggal untaian kata untuk melukiskan puisi kepada pemilik kaki kanan dan sendal jepit pada ilustrasi di atas.

Sebuah malam yang panjang

Kala kawanan kucing mengeong

Kala para jangkrik jantan mulai berderik

Seperti seorang intelejen kau masih bergaya nyentrik

Aku kira kau sedang melancarkan peranmu

Mendesain suasana dan melakoni strategimu

Kita lebih intensif bertemu dan bercengkerama

Bahkan kadang tidak mengenal tata krama

Kau mencariku, Aku selalu menemukanmu

Kau selalu dekat denganku, Aku terlanjur membutuhkanmu

Lagu "Until th End" (Avenged Sevenfold) terus mengaung di kamarku

Mungkin lagu "Homesick" (Kane Brown) terus berdendang di relungmu

Akhir-akhir ini aku percaya "cinta adalah akumulasi dari kejadian-kejadian tak sengaja

Mungkin aku terlalu sering menonton Film Televisi (FTV) hingga tak terjaga

Tapi aku pikir demikianlah sebaiknya kisah kasih diracik

Agar kisah tidak berakhir dengan abadinya nestapa berderik

Sebuah malam menemukanmu denganku

Kau bilang kau suka denganku

Aku bilang semoga kau tidak akan bosan

Sebuah jalan dimulai dengan kencang, semoga tidak lancang.

Yogyakarta, 14 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun