Jika Anda tidak mengajari anak-anak mengenai cara mengelola uang, orang lain mungkin yang akan mengajarinya. Bisa jadi mereka akan terpengaruh oleh lingkungannya yang mayoritas orang-orang yang boros. Sebelum anak anda terkontaminasi dengan pengelolaan yang saja, maka kami akan menunjukkan kepada Anda bagaimana memberikan anak-anak pelajaran aawal yang Anda inginkan dan mengatur mereka untuk  pandai mengelola uang pada usia berapa pun.
Cara Mengajar Pra-Sekolah Dasar dan TK Tentang Uang
1. Gunakan stoples bening untuk menyimpan uang.
Celengan adalah ide bagus, dengan menggunakan celengan bening, mereka akan melihat uang mereka yang terus bertambah. Mulai ajarkan untuk menabung dari uang sisa jajannya. Jika kamu memberikan uang Rp. 5.000 per hari maka ajarkan untuk menyisakan uang sebesar Rp. 1.000 per hari. berikan motivasi bahwa, orang tua akan membantu menambahkan uangnya jika kurang ketika membeli barang yang ia butuhkan. Ketika sudah penuh dan sudah banyak, bantu dalam menentukan barang baru yang ingin dia beli.
2. Berikan contoh.
Sebuah studi oleh University of Cambridge menemukan bahwa kebiasaan uang pada anak-anak terbentuk pada saat mereka berusia 7 tahun. Mata kecil mengawasi Anda. Jika Anda setelah makan kemudian piring makanmu tidak langsung anda cuci , maka anak anda akan menirunya. Atau jika Anda dan pasangan berdebat tentang uang, mereka akan memperhatikannya juga. Berikan contoh yang sehat untuk mereka karena mereka akan lebih cenderung mengikutinya ketika mereka bertambah usianya.
3. Tunjukkan pada mereka bahwa barang membutuhkan uang.
Anda harus melakukan lebih dari sekadar mengatakan, "Mainan mobil-mobilan itu Rp. 10.000 mahal loh, nak." Bantu mereka mengambil uang beberapa ribu dari toples mereka, bawa bersama mereka ke toko, dan secara fisik serahkan uang itu ke kasir . Tindakan sederhana ini akan memiliki dampak lebih dari kuliah lima menit. Dengan begitu, maka mereka akan menghargai kerja kerasnya sendiri dalam mengumpulkan uangnya dan membuat ia sadar bahwa membutuhkan usaha dalam memiliki sesuatu.
Cara Mengajar Siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Tentang Uang
4. Bantu dalam mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan.
Hal ini adalah cara lain untuk mengatakan, "Jika kamu membeli video game ini, maka kamu tidak akan punya uang untuk membeli sepasang sepatu itu." Pada usia ini, anak-anak Anda harus dapat menimbang keputusan dan memahami kemungkinan hasil.
5. Berikan komisi, bukan tunjangan.
Jangan hanya memberi anak uang untuk jajan per hati. Membayar komisi berdasarkan pekerjaan yang mereka lakukan di sekitar rumah seperti membuang sampah, membersihkan kamar, atau mencuci piring atau bajunya. Konsep ini membantu anak-anak Anda memahami bahwa uang diperoleh --- itu tidak hanya diberikan kepada mereka secara cuma-cuma.
6. Hindari pembelian impulsif.
"Bu, aku baru saja melihat baju lucu ini di mall. Ini cocok banget untukkku dan aku menyukainya! bolehkah kita membelinya? "Apakah ini terdengar familiar, kan? Kelompok usia ini benar-benar tahu cara memanfaatkan pembelian impulsif  terutama ketika itu menggunakan uang orang tuanya.
Ajarkan mereka untuk tidak langsung meminta tanpa usaha. Beri tahu anak Anda bahwa mereka dapat menggunakan komisi yang diperoleh dengan susah payah untuk membelinya. Tetapi dorong anak Anda untuk menunggu setidaknya sehari sebelum mereka membeli sesuatu lebih dari Rp. 100.000. dan biarkan mereka menunggu dan berusaha terlebih dahulu, bisa jadi mereka akan berubah pikiran dan lebih memilih barang lainnya yang sesuai kebutuhannya.
7. Tekankan pentingnya memberi.
Begitu mereka mulai menghasilkan sedikit uang, pastikan Anda mengajari mereka tentang memberi. Mereka dapat memilih gereja, amal atau bahkan seseorang yang mereka kenal yang membutuhkan sedikit bantuan. Akhirnya, mereka akan melihat bagaimana memberi tidak hanya memengaruhi orang yang mereka beri, tetapi juga memberi.