Mohon tunggu...
Cecen Core
Cecen Core Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara -

Seorang pria, ASN di Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, part time blogger, Bonek, suami, dan seorang ayah. www.cecen-core.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jangan Kritik Metode Parenting Orang Tua Lain!

25 Oktober 2016   12:17 Diperbarui: 25 Oktober 2016   17:58 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putri saya tak akan pernah diam, dia akan menjelajahi semua tempat, menyentuh semua benda, termasuk binatang-binatang kecil dan serangga. Terkadang dia mendorong teman-teman bermainnya hingga menangis. Mungkin orang lain melihat dia sebagai anak yang nakal, tapi menurut saya itu adalah prosesnya untuk belajar dan mengembangkan diri. Kami yakin, putri kecil kami menyimpan potensi yang luar biasa di balik limpahan energinya. Hampir setiap malam, putri kami menangis menjelang tidur karena kami 'memaksanya' untuk berhenti bermain dan segera tidur.

Bagi orang lain, apa yang kami lakukan ini mungkin dinilai kejam, tapi jika tidak dihentikan, maka akan terjadi insiden, entah putri kami terjatuh, kepalanya terbentur, atau ada benda-benda yang rusak dan pecah. Putri kecil kami belum bisa mengetahui batasan dirinya, meskipun energinya melimpah tapi dia juga merasakan kelelahan yang terus dilawannya. Saya juga kurang nyaman jika anak saya dikritik, karena saya tahu tak semua orang tua sempurna, dan semua anak memang istimewa. Saya juga tak akan mengkritik metode parenting orang tua lain karena mereka lebih memahami sifat dan karakter anak-anaknya. Hanya satu hal yang tidak bisa saya tolerir dari metode parenting: kekerasan fisik dan verbal.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Jadi jika Anda melihat ada orang tua lain mengkritik atau memberikan stigma pada anak-anak, pahami saja bahwa justru merekalah yang tidak memiliki kelapangan dan kematangan dalam berpikir. Anda sebagai orang tua yang paling memahami buah hati Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun