Putri saya tak akan pernah diam, dia akan menjelajahi semua tempat, menyentuh semua benda, termasuk binatang-binatang kecil dan serangga. Terkadang dia mendorong teman-teman bermainnya hingga menangis. Mungkin orang lain melihat dia sebagai anak yang nakal, tapi menurut saya itu adalah prosesnya untuk belajar dan mengembangkan diri. Kami yakin, putri kecil kami menyimpan potensi yang luar biasa di balik limpahan energinya. Hampir setiap malam, putri kami menangis menjelang tidur karena kami 'memaksanya' untuk berhenti bermain dan segera tidur.
Bagi orang lain, apa yang kami lakukan ini mungkin dinilai kejam, tapi jika tidak dihentikan, maka akan terjadi insiden, entah putri kami terjatuh, kepalanya terbentur, atau ada benda-benda yang rusak dan pecah. Putri kecil kami belum bisa mengetahui batasan dirinya, meskipun energinya melimpah tapi dia juga merasakan kelelahan yang terus dilawannya. Saya juga kurang nyaman jika anak saya dikritik, karena saya tahu tak semua orang tua sempurna, dan semua anak memang istimewa. Saya juga tak akan mengkritik metode parenting orang tua lain karena mereka lebih memahami sifat dan karakter anak-anaknya. Hanya satu hal yang tidak bisa saya tolerir dari metode parenting: kekerasan fisik dan verbal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H