Hari ini aku benar-benar lelah, jenuh dengan semua laku yang menuntutku untuk menjadi sempurna, lelah karena harus selalu berpura-pura kuat, lelah dengan rasa yang selalu memaksaku untuk tidak percaya.
Â
ya... semua rasa mebuatku tidak bisa berfikir dengan logika, aku berjalan dengan bayangan dan ketakutanku sendiri.. aku mengabaikan semua kebaikan yang dia hadiahkan, aku menutup mata untuk setiap titik yang nyata dia bentuk sebagai garis kebahagiaan untuk hidupku.
Â
ya... aku buta untuk semua kebaikannya...
Â
dan malam ini, saat aku membaca tulisan ini.. aku benar-benar menyesal karena mengabaikannya.. menyesal karena tidak bisa belajar percaya...
Â
 Â
Lihat aku….
Cacat, tanpa sayap
Jangankan terbang, meloncatpun hampir tak bisa
Mataku sayu, tak bersinar
Tubuhku rapuh tak kuasa berlaku
Â
Aku butuh kau….
Aku butuh raihan dan genggaman tanganmu
Butuh suara tegasmu untuk mengingatkanku
Butuh kasih sayangmu
Â
Jangankan kau tinggalkan
Kau acuhkan aku pun luluh
Rapuh, gamang, takut
Â
Lebih baik ku diam dan menggenggam erat
Dari pada lepas dari kasih sayangmu
Biarkan ku berteduh saat beban dunia terasa berat
Biarkan ku mengaduh saat masalah hayati menyayat
Biarakan ku di pangkuanmu….
Saat ajal nanti
Â
Â
kamu... Malaikat berwujud manusia yang Tuhan hadiahkan untukku..
kepada kamu, terimakasih untuk selalu ada..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI