Mohon tunggu...
Rahman Agung
Rahman Agung Mohon Tunggu... -

hmmmm

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahasa Indonesia,,,the New Ghost....

28 April 2010   22:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:31 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya,,buka link ini dulu ya.Sekedar masukan buat teman2 yang lulus UN yang mau melanjutkan ke PTN..

Tak Lulus UN, Belasan Siswi SMKN 7 Medan Pingsan
Medan, (Analisa).

Seorang siswi SMK Negeri 7 pingsan dan dipeluk orangtua, sementara teman-temannya ikut menangis dan berteriak-teriak usai pembagian hasil UN di sekolah itu, Senin (26/4).

Belasan siswi SMK Negeri 7 Jalan STM Medan pingsan setelah melihat hasil Ujian Nasional (UN) yang diserahkan pihak sekolah, Senin (26/4). Dari 665 siswa yang mengikuti, 162 siswa dinyatakan harus mengulang.
Pantauan Analisa di lapangan, kecemasan tampak di raut wajah ratusan siswi SMKN 7 ketika menunggu detik-detik pengumuman hasil UN. Ketika itu, Kepala SMKN 7 Medan, Amiruddin SP mengatakan 24,7 persen siswa dinyatakan tidak lulus. Kontan, puluhan siswi menangis. Tampak mereka begitu cemas karena takut tidak lulus atau harus mengulang.

Sekira pukul 15.00 WIB, wali kelas langsung membawa orangtua siswa ke kelas masing-masing. Belum lagi orangtua menerima amplop. Di depan pintu kelas, siswi-siswi khususnya jurusan Administrasi Perkantoran menunggu dengan cemas. Beberapa kali mereka tampak menangis bersama-sama sambil berpelukan.

Saat satu per satu orangtua membawa amplop dan membuka, spontan terdengar jeritan. Bagi yang lulus pun langsung menangis haru dan tertawa. Sedangkan yang dinyatakan mengulang, sebagian tampak diam dan meninggalkan sekolah tanpa kata. Namun sebagian lain menjerit hingga pingsan.

Di kelas III Administrasi II, suasa tiba-tiba ribut, sejumlah siswi yang sejak awal sudah takut tidak lulus langsung menjerit. Seorang teman mereka, Suri Rahmadani dinyatakan harus mengulang. Saking sedihnya Suri sempat pingsan beberapa menit. Orangtua, teman-teman pun panik. Mereka berusaha menyadarkan Suri dengan mengangkat ke meja dan memberi air putih.

Belum lagi suasana panik hilang, seorang teman mereka, Ade Syafruriana Nasution tiba-tiba menjerit, dia juga dinyatakan harus mengulang untuk bahasa Indonesia.
Suasana semakin ribut, ketika siswi yang lainnya juga dinyatakan harus mengulang. Di halaman sekolah, suasana juga tidak kalah heboh, sejumlah siswi yang harus mengulang sempat dipapah dan dibaringkan di bangku taman. Mereka yang harus mengulang terlihat pingsan.

Syafaruddin Nasution orangtua dari Ade Syafruriana Nasution tampak tegar ketika anaknya dinyatakan harus mengulang. Dia mengaku ini merupakan proses dan harus dijalani. “Kami tetap terima, ini proses ya kalau harus mengulang kami ulang,” katanya.

Kepala SMKN 7 Amiruddin SP menjelaskan, dari 665 siswa yang mengikuti, 162 siswa dinyatakan harus mengulang yakni untuk pelajaran Bahasa Indonesia 145 orang, Bahasa Inggris 7 orang, Kejurusan 3 orang dan Matematika 7 orang. “Persentase ketidaklulusan tahun ini memang tinggi, jika tahun kemarin hanya 3 persen, kini mencapai 24,7 persen. Tapi, tahun ini ‘kan ada UN ulangan sehingga siswa tidak perlu khawatir,” katanya.

Sementara di SMKN 2 Jalan STM, dari 464 peserta UN, 27 dinyatakan harus mengulang. Di SMKN 10, dari 243 siswa, 19 dinyatakan harus mengulang, sedangkan di SMAN 1 dari 605 siswa, 3 dinyatakan harus mengulang.

Kadis Pendidikan Drs Hasan Basri MM mengimbau agar siswa yang mengulang harus konsultasi psikologi untuk menenangkan kejiwaan.Sedangkan kepada orangtua, diharapkan untuk memberikan motivasi kepada anak-anak mereka dan menerangkan bahwa UN adalah proses. “Jika tidak lulus, itu proses, berikan mereka pengertian dan pemahaman. Kan ada UN ulangan dan yang diulang hanya satu mata pelajaran yang tidak lulus. Jadi dukung anak-anak agar tetap belajar,” pintanya

Hmm,,haruskah kita belajar bahasa Indonesia?? Yang faktanya sejak lahir kita telah berbahasa Indonesia?

Untuk sebuah alasan yang tepat, jawabannya adalah Harus dan Perlu. Kenapa???Dalam kenyataannya, memang kita terlahir dengan kemampuan berbahasa indonesia. Namun, ternyata mempelajari Bahasa Indonesia tidak semudah yang kita bayangkan.Contohnya saja ketika saya menghadapi UN SMA tahun lalu. Nilai terendah saya ada di Bahasa Indonesia, sedangkan pelajaran lainnya saya kerjakan dengan cemerlang. Fakta lainnya seperti berita diatas, tahun ini Bahasa Indonesia seperti menjadi lubang hitam bagi siswa SMA. Tidak hanya di Medan, sebagian besar siswa SMA di Indonesia gagal UN pada pelajaran Bahasa Indonesia. Bangga atau malu???Bangga karena bahasa kita tidak akan mudah untuk di"curi" oleh negara lainnya atau malu karena warganya sendiri masih harus belajar ? Bahkan menjadi penyebab sebuah kegagalan.

Sekali lagi,benar, memang benar kita terlahir di Indonesia tercinta dan sudah bisa berbicara bahasa Indonesia .Namun apakah bahasa Indonesia yang diterapkan dalam kehidupan sudah baik pengucapannya ataupun implementasinya?

Saat memasuki bangku perkuliahan, pelajaran Bahasa Indonesia ternyata masih diajarkan pada beberapa jurusan lain. Awalnya saya tidak menyangka. Awalnya saya bertanya, anak Teknik Sipil buat apa belajar Bahasa Indonesia? Namun ternyata memang sangat terpakai dan berguna sekali. Faktanya, seperti membuat paper atau tugas penulisan ilmiah tentulah kita harus menggunakan EYD. Jujur saja, saya sendiri saja masih belum benar dalam menggunakan kata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal sudah 17 tahun lamanya aku tinggal di Indonesia dan belajar bahasa Indonesia.

Contoh sederhana lainnya adalah masalah komunikasi. Teman kuliah saya , Taufik panggilan akrabnya yang berasal dari Sumatera Utara tentu tidak akan bisa berbahasa Indonesia jika tidak di ajarkan sejak kecil. Tentunya akan terjadi miss komunikasi dengan saya yang biasa berbahasa Padang dan tidak mengerti sedikitpun bahasa dari Medan sana.

Ahaa,,,Saya tau sekarang. saya tau sekarang kenapa Bahasa Indonesia menjadi sangat penting dan perlu untuk dipelajari. Saya tau sekarang kalau Indonesia itu negara yang besar. Saya tau sekarang kalau di Indonesia hidup orang-orang dari berbagai macam suku dan budaya. Saya tau sekarang kalau setiap daerah di Indonesia punya bahasanya masing-masing. Saya tau sekarang kalau Indonesia perlu bahasa persatuan yang dimengerti oleh semua masyarakat. Yaitu Bahasa Indonesia.

Jayalah Negaraku, Tanah Air Tercinta

Indonesia Raya. By : Netral.


Universitas Andalas

Fakultas Teknik

Ok guys,,follow this link to see another version of this post...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun